JAKARTA (Arrahmah.com) – Anggota DPD RI atau Senator Fahira Idris menyayangkan sikap Rektorat Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tidak memberi izin kuliah umum Ustaz Abdul Somad (UAS) di Masjid Kampus UGM, Sabtu (12/10).
Menurut Fahira, penolakan ini sulit diterima karena dilakukan oleh institusi yang menjadi tempat bersemainya pikiran dan gagasan.
Namun, kekhawatiran akan reputasi kampus yang tidak sepenuhnya lagi menjadi majelis ilmu terobati oleh seminar Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta di mana UAS didaulat sebagai pembicara.
“Terima kasih UII. Saya yakin ini bukan respon dari penolakan terhadap UAS di UGM, tetapi lebih karena ikhitar UII untuk merawat majelis ilmu. Apalagi selain penceramah, UAS juga dosen. Kajiannya juga akademis. Makanya saya menyayangkan kebijakan yang diambil rektorat UGM, apapun alasannya,” ujar Fahira Idris, di Jakarta (13/10/2019).
Fahira menilai, track record UAS yang sudah berceramah di semua kalangan terutama di banyak institusi pemerintahan baik di daerah maupun pusat bahkan di institusi kepolisian dan militer harusnya menjadi jaminan bahwa UAS adalah penceramah yang tidak perlu diragukan jiwa nasionalisme dan kecintaannya terhadap NKRI.
“Pihak-pihak yang menolak UAS dikhawatirkan terpengaruh oleh stigmatisasi yang begitu kuat dihembuskan pihak-pihak tertentu terhadap UAS,” terangnya.
Sekuat apapun hembusan isu yang menyudutkan UAS, lanjutnya, umat tidak akan bergeming apalagi meragukan jati diri UAS.
UAS akan selalu disambut dan dirindukan umat, karena ketinggian ilmu dan kekuatan pesannya agar umat terus menjaga persatuan dan mencintai negeri ini,” terangnya.
Fahira menjelaskan, kiprah UAS berdakwah dan menginisiasi pendidikan hingga masuk ke hutan dan pedalaman dengan menempuh perjalanan yang tidak mudah, mampu menyentuh titik kesadaran umat bahwa inilah aksi nyata untuk mengamalkan ajaran Islam sebagai agama rahmat bagi sekalian alam.
“Alhamdulilah UII dan sebenarnya banyak kampus lainnya bisa jernih melihat sosok UAS dan ceramah-ceramahnya yang selalu mengedepankan persatuan umat untuk kebaikan bangsa. Kekuatan dakwah UAS yang mampu menembus relung hati jutaan umat, bukan hanya karena beliau mempunyai basis keilmuan yang tinggi tetapi karena sosok UAS yang begitu mencintai negeri ini,” pungkas Fahira.
Dikerahui, Sabtu (12/10), UAS didaulat sebagai pembicara dalam acara bertajuk “Seminar Moderasi Islam #3: Integrasi Islam dan Ilmu Pengetahuan.
Seminar yang berlangsung pada siang hingga sore hari di Masjid Ulil Albab, Kampus Terpadu UII, Sleman, Yogyakarta ini juga hadiri Rektor UII Fathul Wahid dan akademisi UII Dr Nurkholis dan dipadati warga kampus UII.
Sedianya di hari yang sama UAS dijadwalkan memberi kuliah umum di Masjid Kampus UGM, tetapi dengan berbagai alasan tidak diberi izin oleh pihak rektorat.
(ameera/arrahmah.com)