SLEMAN (Arrahmah.com) – Ummat Islam di kawasan Kalasan, Sleman resah. Pasalnya kegiatan Estafet Youth Salib yang digelar Paroki Gereja Marganingsih Kalasan mengundang remaja masjid di masjid-masjid setempat.
Menanggapi keresahan tersebut, KOKAM Muhammadiyah Prambanan melakukan langkah-langkah antisipasi agar kegiatan Paroki Gereja tersebut tidak merugikan ummat islam
“Mengingat yang diundang adalah remaja masjid yang notabene masih anak-anak tentunya rawan terhadap upaya missionaris terselubung yang membahayakan akidah para remaja dan anak-anak muslim di daerah tersebut,” menurut keterangan yang dilansir di situs PP Muhammadiyah, Sang Pencerah, Jum’at (28/4/2017).
Selain itu kegiatan ibadah agama lain yang melibatkan anak -anak dan remaja yang berbeda agama sangat jelas bertentangan dengan Undang-Undang Perlindungan Anak yang melindungi keyakinan agama yang dipeluk oleh anak, lanjut keterangan tersebut.
Berdasarkan keterangan yang disampaikan Komandan Ops KOKAM Prambanan, Marwan Hamed, setelah melakukan kroscek ke paroki gereja Kalasan, menghasilkan kesepakatan sebagai berikut
1. KOKAM merasa keberatan dengan undangan kegiatan Estafet Salib yang ditujukan kepada remaja masjid se kecamatan Prambanan
2. Meminta pihak paroki untuk membatalkan undangan ke remaja-remaja masjid yang belum diberikan.
3. KOKAM menegaskan kepada pihak paroki untuk tidak mengulangi lagi mengundang kaum muslim dalam acara apapun, terkhusus di Prambanan
4. KOKAM menegaskan bahwa pihaknya sangat toleran dalam hal privasi beragama masing masing individu, selama tidak melibatkan kaum muslim dalam acara mereka
5. KOKAM meminta panita Estafet Salib untuk menjaga adab ketimuran di gereja macanan karena yang diundang adalah seluruh gereja se indonesia dan se Asia
“Pihak paroki yang diwakili Wisnu Pratama selaku wakil panitia Estafet Salib menyanggupi semua permintaan kami. Jika ternyata hari H masih ada undangan kepada remaja masjid, KOKAM prambanan akan mencegahnya,” demikian keterangan pihak KOKAM Muhammadiyah Prambanan.
(ameera/arrahmah.com)