RIYADH (Arrahmah.id) — Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi meluncurkan program baru umrah ‘langsung’ tanpa perantara. Program ini memungkinkan perusahaan melayani jamaah secara langsung dengan layanan berkualitas tinggi.
Program baru ini diumumkan sejak Selasa (20/8/2024) dalam pertemuan pihak Kementerian Haji dan Umrah oleh Menteri Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah dengan para organisasi umrah. Pertemuan ini sejalan dengan strategi kementerian dalam memberdayakan sektor swasta untuk menawarkan layanan umrah sepanjang tahun.
Dilansir Arab News (26/8), program ini tujuannya untuk meningkatkan jumlah kunjungan warga asing ke Arab Saudi. Khususnya kunjungan para peziarah ke situs-situs bersejarah dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW.
Tujuan ini sejalan juga dengan komitmen Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi untuk meningkatkan jumlah jemaah umrah setiap tahunnya sesuai dengan Visi Saudi 2030.
Di samping itu, pertemuan tersebut juga membahas arahan strategis untuk musim umrah 1446 H dibahas. Fokusnya untuk memastikan pengalaman yang lancar bagi jemaah dengan menjamin layanan berkualitas dan efisien.
Sebelumnya, pemerintah Arab Saudi memproyeksikan akan menerima 15 juta jamaah umrah di Tanah Suci pada pelaksanaan mendatang. Pakistan, Mesir, dan Indonesia disebut sebagai negara yang akan menyumbang jamaah terbanyak.
Pihak Kerajaan mulai merencanakan penyambutan jamaah umrah mendatang seperti dilaporkan Gulf News (11/8).
Saudi sebelumnya mencatat rekor jamaah umrah dari luar negeri pada 2023. Total ada 13,55 juta orang berbondong-bondong untuk menunaikan sunnah Rasul itu. Jumlah ini meningkat 58 persen dari rekor sebelumnya pada 2019.
Adapun musim baru umrah sudah dimulai sejak 7 Juli 2024 yang ditandai dengan dimulainya Tahun Baru Islam. Visa umrah sudah mulai diterbitkan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi sejak 20 Juni 2024 lalu. (hanoum/arrahmah.id)