WASHINGTON (Arrahmah.com) – Kelompok advokasi Muslim terkemuka AS telah menuntut federal untuk melakukan penyelidikan setelah sebuah masjid di Manteca, California, dirusak untuk kedua kalinya dalam beberapa bulan ini.
“Karena sifat dari perusakan dan fakta bahwa masjid telah menjadi sasaran kekerasan, kami mendesak aparat penegak hukum negara dan FBI untuk menyelidiki insiden yang mengganggu ini sebagai suatu kejahatan rasial,” kata Basim Elkarra, Direktur Eksekutif Dewan Hubungan Amerika-Islam bagian Sacramento Valley, sebagaimana yang dirilis oleh OnIslam.net, Rabu (5/2/2014).
Coretan kebencian ditemukan di pusat Islam Manteca pada Kamis pagi.
Grafiti disemprotkan pada masjid termasuk tulisan “F *** Islam” pada papan nama dan di bawah dekat pintu masuk.
“Kami menemukan beberapa kalimat vulgar yang dituliskan di papan nama, ‘F—,’ yang diikuti oleh kata Islam pada papan nama dan di bawah,” kata Imam Mohammad Elfarra kepada Fox 40 pada hari Rabu 5 Februari, demikian lansir onislam.net.
“Ada potongan daging mentah yang dilemparkan ke area Pusat Islam”.
“Jelas kita melihat itu sebagai kejahatan rasial,” tambah Elfarra.
Serangan terhadap pusat Islam Manteca bukan yang pertama karena Pusat Islam tersebut pernah juga diserang oleh kelompok anti-Islam pada bulan November lalu.
“Pada bulan November terdapat tulisan ‘tidak ada Allah, hanya Tuhan’, di sepanjang jalur tersebut. Dan kemudian saat ini, tulisan ‘F—‘ dan diikuti Islam. Dua kali, ” kata Elkarra.
Dalam upaya untuk mencegah serangan lebih lanjut, pusat Islam tersebut kini dilengkapi dengan kamera pengintai.
Karena takut terhadap serangan yang terjadi di waktu yang akan datang, keluarga Muslim khawatir mengajak anak-anak mereka pergi ke Pusat Islam Manteca.
“Beberapa orang takut, terutama yang sering membawa anak-anak mereka ke sana,” Elkarra mengeluh.
Mengomentari insiden tersebut, juru bicara kepolisian setempat, Sersan Jodie Estarziau, mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan terhadap kejahatan rasial dalam serangan itu.
“Kami menganggapnya sebuah kejahatan kebencian dan sedang menyelidiki kasus tersebut,” katanya kepada Recordent.com. (Ameera/Arrahmah.com)