KUALALUMPUR (Arrahmah.com) – Pemerintah Malaysia sedang berusaha meredakan ketegangan agama menyusul laporan bahwa pemimpin gereja Kristen tengah bekerja membuat sebuah agama resmi, lapor Associated Press.
Aktivis Muslim telah mengajukan pengaduan kepada kepolisian menuntut untuk segera melakukan penyelidikan atas apa yang mereka percaya merupakan ancaman bagi Islam di negeri mayoritas Muslim tersebut.
Pemimpin Kristen menyangkal tuduhan itu dengan mengklaim tuduhan tersebut dimaksudkan untuk menciptakan kecurigaan dan perpecahan antara Muslim melayu dan agama lain.
Tuduhan ini muncul di internet dalam sebuah posting oleh dua bloger politik anonim dan tersebar luas ketika surat kabar Utusan Malaysia melaporkan pada halaman depan dengan judul “Malaysia Sebuah Negara Kristen?”
Laporan mengatakan bahwa pada pertemuan baru-baru ini oleh puluhan pendeta, mereka berjanji akan membuat Kristen sebagai agama resmi dan memastikan bahwa Perdana Menteri adalah Kristen.
Warga Kristen di Malaysia berjumlah sekitar 10 persen dari total keseluruhan penduduk yang berjumlah 28 juta.
Surat kabar berbahasa Melayu itu dimiliki oleh Perdana Menteri Najib Razak dari partai yang berkuasa.
Najib Razak sendiri mengatakan bahwa otoritas akan melakukan penyelidikan terhadap klaim surat kabar tersebut.
“Tenanglah sampai kita mendapatkan fkata,” ujar Najib. “Jika ada orang yang mencoba membahayakan perdamaian nasional, kita tidak akan membiarkan hal itu terjadi karena yang terpenting adalah kerukunan nasional.”
Kelompok Kristen mengakui bahwa mereka memang telah melakukan pertemuan pada pekan lalu, tapi mengklaim bahwa mereka membahas isu-isu agama, bukan politik. (haninmazaya/arrahmah.com)