Setelah dua kali membatalkan kedatangannya ke Indonesia, Obama, Presiden ke-44 Amerika Serikat ini nekat juga datang ke Indonesia. Di saat negeri ini ditimpa bencana tak berkesudahan, masihkah Obama, Fir’aun abad ini, ‘pemangsa’ kaum Muslimin, dan pimpinan perang salib tersebut disambut kedatangannya? Mengapa kita harus menolak kedatangan Obama?
Obama Bukanlah Islam, Tapi 100 % Yahudi
Banyak umat Islam yang tertipu dan menganggap Obama sebagai seorang muslim. Hal ini lantaran nama tengah Obama adalah Husein, diambil dari nama ayahnya yang memang seorang muslim. Ayah tiri Obama pun seorang muslim, meskipun bukan muslim yang taat bahkan tidak menganggap agama sebagai hal yang serius. Obama sendiri yang lahir di Hawai, 4 Agustus 1961 adalah seorang Kristen Protestan yang taat dan aktif di gereja. Bahkan sejatinya, Obama 100 % adalah Yahudi.
Dalam sebuah kesempatan, Obama terlihat mengenakan topi khas Yahudi, skulakap dan ditemani beberapa Rabi Yahudi sedang berdoa khusyuk di tembok ratapan, Israel. Dalam kunjungannya ke Israel tersebut, Obama, sambil meletakkan karangan bunga putih di museum peringatan Yad Vashes Holocaust, berjanji akan mendukung dan menjamin keamanan negara zionis tersebut.
Obama 100 % adalah Yahudi. Dia pendukung setia Yahudi dengan tekad untuk mewujudkan mimpi kosong Yahudi. Berikut janji kepada Dewan Demokrasi Yahudi Nasional (The National Jewish Democratic Council-NJDC) pada Februari 2007 sebelum dia menjadi presiden AS.
“Jika saya menjadi presiden Amerika, maka negara ini harus bahu membahu dengan Israel. Mereka yang telah bekerja dengan saya di Chicago pada Dewan dan sekarang ada di Senat AS akan menyaksikan bahwa saya bukan Cuma omong besar. Saya akan melakukan apapun jika menyangkut keamanan Israel.”
“Saya berjanji kepada Anda bahwa saya akan melakukan apapun yang saya bisa dalam kapasitas apapun untuk tidak hanya menjamin keamanan Israel tapi juga menjamin bahwa rakyat Israel bisa maju dan makmur dan mewujudkan banyak mimpi yang dibuat 60 tahun lalu.”
Obama, Pemimpin Perang Salib Internasional
Sejak menggantikan Bush, Obama mengambil tongkat estafet dan menggantikan kepemimpinan Perang Salib Internasional untuk membantai dan menghabiskan kaum Muslimin di manapun mereka berada.
Sebelumnya untuk menarik simpati umat Islam, Obama berjanji, akan menarik keluar seluruh pasukan AS dari Irak dan akan memindahkan fokus militer AS ke Afghanistan. Namun, hal ini terbukti hanya janji manis saja tanpa bukti!
Meskipun dalam pelbagai kesempatan Obama selalu memperlihatkan diri tidak anti Islam dan lebih mencintai perdamaian, pada hakikatnya Obama tidak jauh berbeda dengan Bush, sama-sama pemimpin Perang Salib. Obama pada hakikatnya tetap melanjutkan kebijakan Perang Salib kepada Islam dan kaum Muslimin. Amerika tetap mengekspansi, dan menduduki negeri-negeri kaum Muslimin.
Buktinya, sampai saat ini Amerika terus mengirim pasukan pembantainya ke negeri-negeri kaum Muslimin, di Irak dan Afghanistan, bahkan yang terakhir ke Pakistan. Amerika baru saja mengirimkan 30 ribu pasukan tambahan ke Afghanistan. Hingga saat ini, Amerika baik dengan tangannya sendiri, maupun melalui tangan negara-negara bonekanya terus saja menangkapi dan membunuhi ulama dan mujahidin di negeri-negeri kaum muslimin. Sejatinya, tangan mulus Obama yang dibalut jas tebal dan mahal itu penuh dengan lumuran darah kaum muslimin. Na’udzu billah min dzalik!
Obama Fir’aun Abad Ini
Jika di masa lalu ada Fir’aun, lambang kesombangan tirani yang menjadi sumber kemaksiatan dan kedzoliman semesta, maka Obama adalah Fir’aun abad ini. Dengan demikian, jika ada Fir’aun di masa lalu, maka akan ada kembali sosok Musa a.s yang akan menumbangkan Fir’aun tersebut.
Obama yang mewakili camp kebatilan hari ini telah melakukan teror di seluruh dunia untuk menghilangkan dan menghapus kehidupan manusia agar hanya tunduk kepada sistem demokrasi buatannya. Itulah yang juga telah dilakukan oleh Fir’aun di masa lalu.
Dahulu, dengan segala kesombongan dan keangkuhannya, Fir’aun mengerahkan seluruh tukang sihirnya. Senjata Tongkat dan Tali menjadi andalan utama untuk menteror setiap pengikut Musa. Pembantaian tidak lagi hanya menimpa bayi-bayi tak berdosa, namun setiap orang yang mengikuti jejak Musa, bahkan sekedar simpati kepadanya.
Bukan sekedar teror fisik yang ditimpakan Fir’aun kepada kaum Musa, Fir’aun yang dibantu oleh Haman juga menggunakan perang opini untuk menyudutkan Musa. Dengan jargon perang melawan kelompok “Syirzimah-Qalilun“, sebuah istilah Fir’aun yang bermakna “kelompok Teroris dan Minoritas” Fir’aun terus memburu Musa dimanapun ia berada.
Kini, dengan alasan “Perang Melawan Terorisme” Amerika di bawah Obama telah membantai dan membunuhi ribuan kaum muslimin, menembak mati para mujahidin, menangkapi para ulama dan menteror setiap saat kehidupan umat Islam yang ingin berIslam dengan sempurna. Bukankah tindakan keji Obama ini serupa dengan tindakan Fir’aun di masa lalu?
Obama Pembantai Kaum Muslimin, Wajib Ditolak Kedatangannya!
Kini, di tengah bencana dan adzab yang melanda umat akibat lalai dari hukum-hukum Allah SWT, masihkah kita menyambut kedatangan sang pembantai kaum muslimin, Obama?
Sungguh sebuah kebodohan yang bertingkat-tingkat jika negeri ini apalagi rakyatnya memberikan sambutan bunga dan tepuk tangan bagi Obama. Bukankah tangan dan mulutnya Obama berlumuran darah kaum Muslimin Afghan, Irak, dan Palestina yang dibantainya? Sungguh tidak pantas jika umat Islam menyambut pelaku dan pimpinan Perang Salib ini. Apalagi dia 100 % Yahudi dan merupakan Fir’aun Abad ini. Seharusnya, kaum Muslimin wajib menolak kedatangan Obama!
Obama bukanlah tamu yang dalam Islam wajib dihormati kedatangannya. Karena Obama memang bukanlah seorang tamu. Obama adalah pembantai kaum muslimin di negeri-negeri Islam. Obama adalah perampok dan penjarah kekayaan di negeri-negeri Islam. Untuk itu, adakah tuan rumah yang mau menyambut dengan ramah seorang pembantai, seorang perampok dan penjarah untuk masuk ke rumahnya? Berfikirlah wahai orang-orang yang memiliki fikiran…!
Wallahu’alam bis showab!
By: M. Fachry
International Jihad Analysis
Senin, 1 Dzulhijjah 1431/8 November 2010
Ar Rahmah Media Network
http://www.arrahmah.com
The State of Islamic Media
© 2010 Ar Rahmah Media Network