SURABAYA (Arrahmah.com) – Ratusan Umat Islam yang tergabung di bawah kordinator lapangan JAT (Jama’ah Ansharut Tauhid) Wilayah Jawa Timur, melakukan aksi untuk menuntut pembubaran densus 88 pada Jum’at (22/3/2013).
Ust Zulkarnaen, Juru bicara JAT Wilayah Jawa Timur, berbagai ormas yang turun dalam aksi ini antara lain, JAT, MMI, GARIS, GAMIS, dan ormas yang lain serta mahasiswa berbagai kampus. Dalam aksi tersebut juga terlihat beberapa media massa, antara lain ANTV dan TV lokal Surabaya.
Aksi dimulai setelah shalat Jum’at pukul 13:00-15.00, para demonstran berbaris di depan kantor DPRD Jatim menuju Polrestabes Surabaya kemudian kembali menyerukan Pembubaran Densus 88 di depan gedung DPRD Jatim.
“Secara legal formal, kami melakukan aksi ini. Kami sampaikan bahwa Densus 88 berlindung di badan Polri kemudian dibiayai oleh asing. Dan inilah sebagai bentuk perang salib, yang juga terjadi di Suriah, Rohingnya, dan Palestina, serta negeri lainnya. Umat Islam dibantai tanpa banyak yang melakukan pembelaan, ” ungkap Ustadz Zulkarnaen kepada pers.
Dalam orasi ini, Ustadz Zulkarnaen menyeru umat Islam, terkhusus bapak polisi dan aparat yang masih mengaku muslim hendaknya berhati-hati dalam memberikan stigma teroris kepada umat Islam. “Anda sekalian (baca:kepolisian) telah dipecundangi sehingga mereka (baca:densus 88) terus menerus dengan proyek terorisme mendapatkan dana dari asing dan uang rakyat. Mereka bukan penegak keadilan, tetapi kepanjangan tangan dari AS dan sekutunya,” kata Ustadz Zulkarnaen.
Ustadz Heru menyampaikan bahwa bekal iman yang paling utama bagi kaum muslimin (baca:mujahid) saat melawan musuh Allah dan Rasul-Nya serta musuh umat Islam. “Meskipun senjata belum kami punya, tapi tekad dan iman yang membaja, kami yakin Allah pasti menolong dengan tentara-Nya,” tutur Ustadz Heru dalam nasyhid yang dilantunkan.
Seluruh peserta aksi terus melantunkan nasyid dan juga mendengarkan tahrid atau penyemangat dari beberapa perwakilan ormas Islam. Mereka juga menyerukan umat Islam di sekitar tempat aksi dan jalan sepanjang aksi agar bersatu dalam mendukung tuntutan pembubaran densus 88 yang semakin meluas serta bukti-bukti yang semakin nyata.
Terakhir, aksi ditutup dengan doa dan kaum muslimin mendirikan shalat ashar di masjid sekitar kantor DPRD Jatim.
(arrahmah.com)