JAKARTA (Arrahmah.com) – Media sosial juga memungkinkan semua orang untuk bebas berekspresi, berbicara, termasuk mengkritik langsung dan secara terbuka terhadap pemerintah. Karena itu, media sosial diharapkan bisa menghasilkan manfaat yang besar bagi masyarakat, terutama umat Islam.
Demikian pernyataan Sekjen Rabithah Alami Islami Syekh Dr. Abdullah bin Abdul Mukhsin Al Turki saat pembukaan acara Konferensi Media Islam Internasional Kedua (KMII-2), di Jakarta, Senin (12/12/2011).
Menurut Mukhsin, umat Islam juga diharapkan dapat memanfaatkan kemajuan teknologi, sehingga dapat meningkatkan kwalitas umat Islam di tengah-tengah persaiangan internasional yang sangat kuat.
“Dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi akan mempunyai pengaruh dan dapat menyampaikan sura kepada dunia,” ujarnya.
Konferensi Media Islam Internasional kedua diadakan oleh Kementerian Agama dan Kementerian Komunikasi dan Informasi, sebagai lanjutan atas konferensi pertama yang dilakukan Departemen Agama pada 1980. Tema yang diangkat pada konferensi ini adalah “New Media: Challenges and Responsibilities”.
Sementara itu, dalam sambutannya, Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan bahwa konferensi diselenggarakan atas kerjasama Rabithah Alam Islami (The Muslim World League), dengan pemerintah Indonesia untuk menjalin kerjasama Islam internasional dalam bidang media dan informasi di era globalisasi.
Menteri Agama mengatakan, arus utama Islam di Indonesia memandang demokrasi sejalan dengan ajaran Islam sehingga bisa saling memperkuat.
Karenanya, umat Muslim perlu mengambil peran sebagai pendorong dan pengawal demokrasi, sebagaimana Islam dahulu berperan dalam perjuangan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia dan semua bangsa-bangsa Muslim di dunia. (hid/arrahmah.com)