BANDUNG (Arrahmah.com) – Ratusan orang dari berbagai ormas Islam dan Harokah Islam se-Bandung Raya berhasil menggagalkan kegiatan Asyuro Syi’ah di sejumlah titik di Bandung dan sekitarnya, sabtu (29/8).
Setelah berkoordinasi dengan Polrestabes Bandung dan sejumlah Polsek, perayaan Asyura Syiah yang biasa diselenggarakan di sejumlah titik berhasil digagalkan. Sejumlah titik perayaan Asyura sendiri terletak di Majelis Habib Alwi jl Kembar, Muthahari Kiaracondong, Al Jawad Gegerkalong dan Ciwastra.
Yang paling menyita perhatian adalah perayaan Asyura di Gegerkalong yang diselenggarakan oleh Kabuyutan Dayeuh Luhur Gegerkalong pimpinan Abah Yusuf.
Acara yang dibungkus dengan budaya Sunda dan bernuansa kemusyrikan ini dilaksanakan ditengah jalan Gegerkalong Girang, tidak jauh dari Pondok Pesantren Daarut Tauhid pimpinan K.H. Abdullah Gymnastiar.
Ritual asyura syi’ah dicampur dengan budaya Sunda dilengkapi dengan sesajen disepanjang jalan digelar mulai pukul 14.00 WIB. Setelah memasuki waktu shalat maghrib, acara dilanjutkan di Masjid Nurul Falah yang terletak di belakang gedung Yayasan Al Jawad.
Sebelumnya sebagaimana di dalam surat undangan kabuyutan dayeuh luhur gegerkalong kepada Kapolrestabes Bandung bahwa waktu acara adalah pukul 20.00 sampai dengan 22.00 wib sehingga harus berakhir lebih awal.
Sejumlah massa yang geram melihat berbagai kesesatan yang diperlihatkan secara terbuka ini akhirnya mendatangi lokasi. Aparat kepolisian dengan sigap sudah mengevakuasi peserta ritual. Massa yang dipimpin oleh Ust. Roinul Balad memastikan lokasi sudah clear dan tidak ada aktivitas kembali.
“Semoga Allah mengampuni kita dan seluruh warga masyarakat gegerkalong karena membiarkan kesyirikan yang bisa mengundang azab Allah”, ujar Ust. Roinul Balad dalam orasinya.
“Semoga ini yang terakhir, dan tidak akan ada lagi acara yang serupa di tahun yang akan datang,” lanjutnya disambut pekikan takbir.
Massa kemudian membubarkan diri dengan tertib tanpa adanya bentrokan.
(Aliansi Pembela Sunnah/arrahmah.com)