NAWAKSUTH (Arrahmah.com) – Para ulama dan pakar hisab Mauritania, negara berpenduduk mayoritas muslim di ujung barat benua Afrika, menetapkan awal Ramadhan 1434 H jatuh pada hari Rabu (10/7/2013), laporan Saharamedia.
Lajnah Markaziyah li-Muraqabat al-Hilal (Komisi Pusat Pengawasan Hilal) Mauritania secara resmi mengumumkan pada Senin (8/7/2013) malam bahwa hari Selasa adalah penggenap bulan Sya’ban 1434 H dan hari Rabu sebagai awal bulan Ramadhan 1434 H.
Komisi Pusat Pengawasan Hilal Mauritania beranggotakan 27 ulama dan ahli falak Mauritania. Komisi telah menggelar pertemuan laporan pengawasan hilal di kantor komisi dan di gedung Departemen Dalam Negeri Mauritania.
Di akhir pertemuan itu Komisi menyatakan dikarenakan hilal tidak terlihat di Mauritania, sehingga hari Selasa ditetapkan sebagai hari ke-30 bulan Sya’ban dan hari Rabu sebagai hari pertama bulan suci Ramadhan 1434 H. Keputusan itu dibacakan oleh Ketua Komisi Syaikh Muhammad Mahmud Walad Ghali.
Hasil keputusan pengawasan hilal dan penetapan awal Ramadhan 1434 H di Mauritania itu sejalan dengan keputusan majelis ulama dan para mufti negara-negara di Afrika Utara dan Afrika Barat lainnya.
Sebelumnya stasiun TV Al-Arabiya melaporkan Mesir, Aljazair, dan Maroko menetapkan awal Ramadhan 1434 H jatuh pada hari Rabu.
Sementara itu harian Ash-Sharq melaporkan Tunisia dan Libya juga menetapkan awal Ramadhan 1434 H jatuh pada hari Rabu. (muhibalmajdi/arrahmah.com)