KOTA LANGSA (Arrahmah.com) – Umat Islam Kota Langsa Aceh mendesak Polri segera tangkap Ahok si penghina Al Quran. Menurut mereka suatu pekara besar bila firman Allah SWT yang tertuang dalam Kitab Suci Al-Qur’an menjadi bahan “olok-olokan” untuk meraih simpati publik dalam upaya pencitraan diri. Hal ini pula yang dilakukan Ahok selaku Gubernur DKI Jakarta beberapa waktu lalu yang berani secara terang-terangan, menyebutkan warga dibohongin pakai Al MAidah ayat 51
“Perkara dia (Ahok-red) sudah minta maaf, itu perkara lain, ini menyangkut tentang akidah umat Muslim, tentang penyebaran kebencian terhadap agama, harus ada proses hukum” tegas Iqbal, Ketua DPD II Kota Langsa Hizbut Tahrir Indonesia, usai aksi “Tangkap Ahok” yang digelar di Simpang IV Kantor Pos Kota Langsa, Ahad (16/10/2016).
Dalam Islam hukuman bagi penista agama adalah hukum mati, Allah SWT berfirman dalam surat At-Taubah ayat 12 yang artinya “Jika mereka merusak sumpah (janji)-nya sesudah mereka berjanji, dan mereka mencerca agamamu, maka perangilah pemimpin-pemimpin orang-orang kafir itu, karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang (yang tidak dapat dipegang) janjinya, agar supaya mereka berhenti.” (QS. At-Taubah: 12).
Iqbal menyebutkan bahwa ini adalah bagian dari upaya pencitraan diri Ahok yang memiliki nama asli Zhong Wan Xie untuk mendapat dukungan dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta ke depan.
“Sungguh tidak pantas firman-firman Allah SWT dijadikan alat untuk kepentingan pribadi, apalagi untuk mencari simpati publik. itu namanya penghinaan. untuk itu Kita mendesak Kepolisian agar segera menangkap dan melakukan proses hukum terhadap Ahok dan juga orang-orang yang melakukan penistaan agama. Kepolisian harus berani mengambil tindakan tegas dalam perkara ini,” pinta Iqbal.
Musri melaporkan aksi yang dihadiri puluhan sabab dan sabah HTI Kota Langsa, berlangsung aman dan damai tanpa pengawal ketat pihak Kepolisian setempat. Tampil sebagai orator ustadz Khafeyidin dan pernyataan sikap dibacakan oleh Iqbal, Ketua DPD II Kota Langsa Hizbut Tahrir Indonesia.
(azmuttaqin/arrahmah.com)