ANKARA (Arrahmah.com) – Lembaga tinggi agama di Turki memperingatkan tentang adanya penyebaran ajaran “agama” baru yang disebut “jediisme,”. Ajaran ini berasal dari sistem kepercayaan yang berafiliasi dengan film Star Wars, dan ribuan orang Barat mengaku menjadi pengikut dari ajaran yang “mempromosikan perang” ini.
“Jediisme saat ini menyebar dalam masyarakat Kristen. Sekitar 70.000 orang di Australia dan 390.000 orang di Inggris saat ini menyebut diri mereka sebagai Jedis,” tulis Profesor Bilal Yorulmaz dari Universitas Marmara di majalah bulanan Direktorat Urusan Agama Turki (Diyanet), Hurriyet Daily News melaporkan, lansir onislam, Rabu (26/8/2016).
Yorulmaz menjelaskan tentang gerakan nonteistik dari Jeddism terutama didasarkan pada penggambaran Jedi di film Star Wars.
Hampir 180.000 orang mengklaim diri mereka sebagai pengikut ajaran Jedi. Bahkan pada tahun 2001 ada sekitar 400.000 orang yang mengaku menjadi pengikut ajaran ini.
Gereja Jedi menuliskan dalam websitenya yaitu “mengakui bahwa semua makhluk hidup berbagi kekuatan hidup dan bahwa semua orang memiliki pengetahuan batin tentang apa yang benar dan salah, dan gereja Jedi merayakan ini tidak seperti agama yang lain “
Menekankan bahwa ajaran itu tidak kompatibel dengan Islam, Yorulmaz memperingatkan bahwa jediisme tumbuh di antara masyarakat Kristen.
Peringatan ulama Turki itu datang empat bulan setelah ribuan mahasiswa Turki meluncurkan kampanye online yang menyerukan untuk membangun tempat ibadah bagi pengikut Jedi dan Buddha di kampus.
Kelompok mahasiswa itu mengutip keputusan pemerintah Turki yang akan membangun masjid di 80 kampus, termasuk sebuah masjid bersejarah di Universitas Teknik Istanbul.
(ameera/arrahmah.com)