QOM (Arrahmah.id) – Seorang ulama Syiah Iran ditikam pada Sabtu (29/4/2023) dalam sebuah insiden kemarahan di jalan raya di kota Qom, kata media pemerintah, beberapa hari setelah penembakan fatal terhadap seorang ulama terkemuka.
Setelah menabrak dan melukai dua pejalan kaki, pengemudi melompat keluar dari mobilnya dan menyerang “salah satu korban yang merupakan seorang ulama” dengan pisau, kata kepala polisi Qom Amir Mokhtari, yang dikutip oleh kantor berita resmi IRNA.
Ketiganya, termasuk pengemudi yang melukai dirinya sendiri dengan pisau, dilarikan ke rumah sakit, di mana ulama tersebut masih dalam perawatan intensif, kata Mokhtari, seraya menambahkan bahwa motif penyerangan masih belum jelas.
Serangan ini terjadi beberapa hari setelah Abbas Ali Soleimani, anggota Majelis Ahli yang memilih pemimpin tertinggi Iran, ditembak mati di sebuah bank di kota Babolsar, di provinsi utara Mazandaran.
Penyerang ditangkap dan diinterogasi setelah penembakan fatal pada Rabu, kata para pejabat pada saat itu, dan menambahkan bahwa itu tidak dianggap sebagai insiden “keamanan atau teroris”.
Soleimani (75), sebelumnya merupakan perwakilan dari Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei.
Di bawah konstitusi, Majelis Ahli yang beranggotakan 88 orang diberi mandat untuk mengawasi, memberhentikan, dan memilih pemimpin tertinggi.
Juga pada Rabu, seorang ulama lainnya menjadi sasaran penabrakan mobil di ibu kota, menurut polisi yang mengatakan bahwa pengemudi mobil tersebut sedang dikejar oleh pasukan keamanan.
Belum ada rincian lebih lanjut mengenai serangan tersebut. (haninmazaya/arrahmah.id)