RIYADH (Arrahmah.com) – Pengadilan di Arab Saudi telah menghukum mati seorang “ulama” Syiah Sheikh Nimr Baqir al-Nimr, keluarganya mengatakan, sebagaimana dilansir oleh BBC, Rabu (15/10/2014).
Saudara Sheikh Nimr Baqir al-Nimr mengatakan ia dinyatakan bersalah karena telah melakukan “campur tangan asing” di kerajaan itu, menentang penguasa dan mengangkat senjata melawan pasukan keamanan.
Sheikh Nimr ditahan pada bulan Juli 2012 setelah mendalangi protes besar-besaran yang meletus pada bulan Februari 2011 di distrik Qatif di bagian timur Arab Saudi, yang merupakan tempat tinggal bagi banyak minoritas Syiah di negara itu.
Penangkapan Nimr, di mana ia terluka oleh tembakan polisi, memicu protes selama beberapa hari.
Tahun lalu jaksa mengatakan bahwa Sheikh Nimr dijatuhi hukuman karena “membantu teroris” dan “melancarkan perang terhadap Tuhan,” yang menyebabkan ia dijatuhi hukuman mati.
Provinsi Timur yang kaya minyak adalah tempat tinggal kelompok mayoritas Syiah yang sejak lama mengeluh karena disudutkan oleh keluarga kerajaan Sunni, sebagaimana dilansir oleh BBC.
Pemerintah Saudi menyangkal melakukan diskriminasi terhadap Syiah dan menyalahkan Iran yang memicu ketidakpuasan.
Ketegangan berawal pada bulan Februari 2011 setelah dimulainya pemberontakan pendukung demokrasi di negara tetangga Bahrain, yang sebagian besar penduduknya Syiah dan keluarga kerajaan Sunni.
Ketegangan semakin meningkat pada bulan Juli 2012 ketika pasukan keamanan terluka dan Nimr ditangkap dalam sebuah bentrokan.
Bentrokan itu juga telah menewaskan sekitar 24 orang, termasuk diantaranya empat polisi.
Pada Juni tahun ini, pengadilan menjatuhkan hukuman mati terhadap dua orang karena terlibat dalam pembentukan kelompok teroris dan kejahatan lainnya yang terkait dengan protes yang dilancarkan oleh minoritas syiah.
Beberapa orang juga dijatuhi hukuman penjara selama beberapa tahun.
Polisi Saudi mengatakan pada 30 September bahwa salah satu petugas mereka terluka ketika orang-orang bersenjata melepaskan tembakan ke sebuah pos pemeriksaan di desa Syiah Awamiya.
(ameera/arrahmah.com)