DAMASKUS (Arrahmah.com) – Sumber yang mengetahui di Suriah menyatakan bahwa serangan pesawat tempur Israel ke Damaskus pada Sabtu (4/5/2013) bertujuan untuk menggagalkan kudeta militer terhadap Bashar Asad, laporan situs berita Islammemo.
Syaikh Abdurrahman al-Akkari, ulama dari kota Akkad an anggota Majelis Ulama Merdeka Suriah (Haiah al-Ulama al-Ahrar fi Suriah), mengatakan, “Sesungguhnya peristiwa semalam (Sabtu, edt) adalah operasi kudeta militer yang sangat brilian, di mana sejumlah perwira, yang sebelumnya menjalin koordinasi matang dengan sebagian unsur oposisi revolusioner, melakukan aksi rahasia bersama lebih dari 100 tentara mengadakan kudeta dari kantor-kantor pemerintahan Bashar Asad dan pangkalan-pangkalan militernya.”
Dalam akun facebooknya, Syaikh al-Akkari menyebutkan bahwa para perwira “merdeka” dan puluhan tentara itu menyandera para perwira Nushairiyah dan para perwira Iran sebagai sandera hidup agar tidak dibombardir oleh pesawat tempur rezim Bashar Asad. Para perwira itu juga mengarahkan tank-tank dan rudal-rudal ke target-target tertentu.
Syaikh al-Akkari menyatakan bahwa rezim Bashar Asad berkoordinasi dengan Israel untuk melakukan serangan terhadap kantor-kantor pemerintahan dan markas-markas militer yang dikuasai oleh gerakan kudeta tersebut.
Ia menjelaskan bahwa koordinasi dengan Israel dan serangan pesawat tempur Israel itu untuk merealiasikan dua tujuan. Pertama adalah menghancurkan gerakan kudeta sejumlah perwira “merdeka”. Kedua adalah menghindari penentangan keras para pendukung Bashar Asad sendiri apabila sebagian keluarga mereka yang menjadi perwira dan terlibat kudeta tewas oleh serangan pesawat tempur rezim Asad.
Syaikh al-Akkari menegaskan bahwa ia sangat yakin dengan penjelasan yang ia ungkapkan tersebut. “Hari-hari mendatang akan membuktikan kebenaran ucapan saya, karena saya mendasarkan informasi saya dari orang-orang dan tokoh-tokoh yang berada dalam jantung peristiwa, bahkan mereka terlibat langsung dalam peristiwa semalam.” (muhibalmajdi/arrahmah.com)