LONDON (Arrahmah.com) – Kekhawatiran yang mendalam terjadi dalam komunitas Syiah Inggris menyusul kedatangan seorang ulama terkemuka Saudi yang menyerukan Muslim untuk terjun berjihad di Suriah memerangi pasukan Syiah.
“Kami memiliki hubungan yang sangat erat selama bertahun-tahun antara Sunni dan Syiah,” klaim Yousef Al-Khoei, direktur Al-Khoei Foundation, lembaga Syiah terkemuka di Inggris, lapor Huffington Post pada Kamis (20/6/2013).
“Namun pengkhotbah yang berasal dari luar negeri, mencoba untuk mengaduknya,” lanjutnya mengklaim.
Ulama asal Saudi, Mohammad Al-Arefe telah tiba di London awal bulan ini. Kedatangannya telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan Syiah Inggris karena ceramahnya mengobarkan sentimen terhadap Syiah.
Awal bulan ini, Syeikh al-Arefe juga mengunjungi Mesir, di mana ia menyerukan ummat Islam untuk bergabung dengan Jihad di Suriah melawan rezim brutal pimpinan Bashar al-Assad.
Khutbahnya ini memicu kemarahan dan dituduh memicu perselisihan sektarian oleh penganut Syiah.
Bulan lalu, payung Dewan Muslim Inggris (MCB) memperingatkan melawan sektarianisme menyusul aksi unjuk rasa oleh Salafi Inggris yang mengecam kelompok Syiah di Inggris.
Para demonstran yang dipimpin oleh Syeikh Anjem Choudary membawa spanduk mengecam Syiah.
Ketegangan antara Syiah dan Muslim tumbuh seiring dengan memanasnya perang yang terjadi di bumi Syam Suriah di mana menurut laporan PBB sekitar 93.000 nyawa telah hilang.
Syiah Iran dan milisi Syiah asal Libanon, “Hizbullah” berduyung-duyung dikirimkan ke Suriah untuk mendukung rezim brutal Assad.
Kedatangan Syeikh Al-Arafe membuat kelompok Syiah Inggris “kepanasan”. Seorang dosen asal Irak yang juga penganut Syiah merasa kecewa dan mengklaim ummat Islam Inggris “prihatin” dengan kedatangannya.
Dia juga berpendapat bahwa Syeikh Al-Arafe datang ke Inggris untuk mengobarkan ketegangan sektarian antara Muslim dan Syiah. (haninmazaya/arrahmah.com)