(Arrahmah.com) – Sekelompok ulama Muslim telah mengkritik Mesir pada Senin (15/12/2014) atas surat perintah penangkapan ulama Muslim oleh polisi internasional, seorang ulama yang berbasis di Qatar yang berbicara untuk mendukung Ikhwanul Muslimin Mesir marah kepada negara-negara Arab Teluk yang mendukung kudeta militer Mesir.
Polisi internasional telah mengeluarkan Maklumat Merah pada bulan ini untuk Syaikh Yusur al-Qaradhawi terkait dengan beberapa tuduhan pelanggaran meliputi pembunuhan, pembakaran, vandalisme dan pencurian. Dikatakan bahwa tindakan ini atas perintah otoritas Mesir, menurut laporan yang dilansir World Bulletin.
Ulama kelahiran Mesir itu, yang ceramahnya di TV Al Jazeera ditonton oleh jutaan orang hingga mereka mengakhirinya pada awal tahun ini, telah mengkritik militer Mesir, menuding Abdel Fatah al-Sisi telah berkhianat karena menggulingkan Presiden terpilih Mesir Muhammad Mursi tahun lalu.
Dalam sebuah pertanyaan, Persatuan Ulama Muslim Sedunia (IUMS), yang diketuai Syaikh Qaradhawi, menuntut peringatan dari polisi internasional itu dihapus.
“Kami sebagai ulama dan ilmuwan dan seluruh Muslim terkejut pada mendaftarkan nama Syaikh Yusuf al-Qaradhawi di daftar paling dicari polisi internasional secara internasional, atas permintaan otoritas kudeta di Mesir,” katanya.
Pernyataan IUMS juga mengatakan bahwa otoritas hukum internasional harus menyadari “kejahatan yang sebenarnya, yang mencuri dan merampok serta membunuh dan membakar rakyat mereka sendiri, dan kedustaan keuangan, dan dunia mengetahui itu semua.”
Di Mesir, di mana organisasi Ikhwanul Muslimin telah dicatat sebagai organisasi “teroris”, otoritas telah menuntut penangkapan dan pengadilan Syaikh Yusuf Qaradhawi atas dasar daftar pelanggaran di surat peringatan polisi internasional. Sementara itu, Syaikh Qaradhawi membantah tuduhan-tuduhan tersebut. (siraaj/arrahmah.com)