MOMBASA (Arrahmah.com) – Abubakar Shariff adalah ulama ketiga yang syahid-in syaa Allah-di kota pelabuhan Mombasa sejak 2012. Dia adalah seorang ulama Muslim terkemuka Kenya, yang dituduh oleh Amerika Serikat dan Dewan Keamanan PBB mendukung kelompok Mujahidin AS-Syabaab Somalia dan menjadikan klaim ini sebagai dalih untuk menargetkannya.
“Ia telah dibunuh di pantai Kenya,” seorang petugas polisi di tempat kejadian dan saksi mengatakan kepada Reuters.
“Saudara kita Abubakar Shariff Makaburi telah meninggalkan kita. Almarhum sudah syahid (in syaa Allah),” seorang khotib di sebuah masjid di Kisauni, daerah yang didominasi Muslim dekat Mombasa, mengatakan melalui pengeras suara pada Selasa malam (1/4/2014).
“Semoga jiwanya beristirahat dalam damai. Ia telah meninggal secara berani.”
“Makaburi ditembak saat ia meninggalkan kompleks pengadilan sekitar 15 km sebelah utara dari kota pelabuhan Mombasa”, jelas kepala polisi untuk daerah Kisauni Richard Ngtia kepada wartawan. Saat itu Makaburi telah menghadiri sidang pengadilan.
Makaburi dan seorang pria lain berada di luar pengadilan menunggu untuk dijemput saat kendaraan lain mendekat dan orang-orang itu dibrondongi dengan peluru, katanya. Keduanya meninggal seketika.
Seorang saksi Reuters juga mengidentifikasi mayat, yang tampaknya memiliki luka tembak pada tubuh dan kepala.
Puluhan pendukung ulama berkumpul di kantor polisi terdekat memeriksa seluruh tubuh korban. Polisi menembakkan ke udara untuk membubarkan massa.
Pembunuhan Makaburi itu bisa membangkitkan semangat Jihad di daerah pesisir di mana sebagian besar Muslim Kenya tinggal. Apalagi, sebelum kejadian ini, pemuda Muslim menuntut keadilan hingga bentrok dengan polisi selama tiga hari pada bulan Februari setelah seorang pria tewas dalam serangan polisi di sebuah masjid yang digunakan oleh ulama yang diklaim menghasut “kebencian”.
Polisi Kenya telah menolak tuduhan bahwa mereka harus disalahkan untuk pembunuhan ekstra-yudisial. Dua ulama terkemuka Muslim lainnya telah syahid dibunuh dalam dua tahun terakhir. (adibahasan/arrahmah.com)