KAIRO (Arrahmah.com) – Seorang ulama Mesir terkemuka mengatakan bahwa aksi protes damai menentang presiden Mesir diijinkan, menyelisihi pernyataan oleh kelompok Islam lainnya yang memberi label kepada mereka yang berada di balik aksi protes yang direncanakan pada 30 Juni mendatang dengan bid’ah.
Syeikh Ahmed al-Tayeb, seorang imam dari Al Azhar mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Rabu (19/6/2013) bahwa “perlawanan damai terhadap pemimpin secara agama diperbolehkan dan diterima” lansir Al Arabiya.
Dia mencatat bahwa pandangan yang diungkapkan oleh sekelompok orang yang menyatakan bahwa mereka yang memberontak terhadap pemimpin yang “sah” adalah kafir dan munafik dan dengan demikian hukuman mati pantas untuk mereka, merupakan pandangan yang sesat.
Para penentang Mohammed Mursi berencana menggelar aksi protes besar-besaran pada 30 Juni mendatang dan meminta dia untuk mundur karena dinilai telah mengkhianati revolusi Mesir yang berhasil menggulingkan diktator Hosni “Mubarak”. (haninmazaya/arrahmah.com)