(Arrahmah.com) – Melihat situasi di Suriah yang semakin hari semakin memburuk, perselisihan antara Mujahidin yang tak ada habisnya, ditambah dengan direbutnya sejumlah daerah oleh Rezim Nushairiyyah dan sekutunya, maka para Ulama’ yang selama ini peduli dengan Jihad Suriah merilis seruan untuk berdamai. Bayan ini prakasai oleh para Ulama’ termasuk Syaikh Abu Qotadah Al-Filistini, Syaikh Abu Muhammad Al-Maqdisi dan Syaikh Abul Fadl Al-Hadoushi.
Berikut bayan yang diterjemahkan oleh tim Arrahmah.com:
Dan Perdamaian itu Lebih Baik
Segala Puji bagi Allah, Rabb sekalian alam. Dan Kami bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah tak ada sekutu baginya, dan bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya. Semoga berkah Allah tercurah padanya, keluarganya dan seluruh para sahabatnya.
Amma Ba’du:
Allah Yang Maha Kuasa berfirman:
وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ ۖ وَاصْبِرُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS Al-Anfal: 46)
Dan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, bersabda: “Perumpamaan orang-orang beriman antara mereka dalam berkasih sayang, berbelas kasihan, dan cinta mencintai ialah bagaikan satu jasad. Apabila satu anggota tubuh sakit, seluruh tubuh bereaksi dengan susah tidur dan demam.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Nu’man bin Basyir Radhiyallahu Anhu)
Berangkat dari kewajiban tanggung jawab dan kepercayaan (amanah) yang dibebankan Allah Yang Maha Kuasa atas kami, yaitu masalah umat Muslim yang menderita berbagai jenis bencana dan berbagai jenis penderitaan dari musuhnya. Dan sepanjang penglihatan kami dari hari ke hari situasi di Syam semakin memburuk, dari musuh yang menguasai wilayah dan perpecahan antara mujahidin yang telah ditetapkan oleh Allah agar menjadi harapan bagi umat Islam yang berduka, yang rumah mereka hancur dan istri mereka menjadi janda, anak-anak mereka menjadi yatim piatu, anggota badan mereka terputus, dan ribuan di antaranya dibunuh, dipenjara dan melarikan diri sehingga mereka dapat terbebaskan dari penindasan Thaghut dan dapat menikmati beribadah kepada Allah Yang Maha Kuasa tanpa sekutu baginya.
Sungguh kami mengambil sikap hari ini untuk menyatukan luka di antara kita dan memulihkan persaudaraan Islam yang mengikat antara kami dan saudara kami. Karena ia adalah ikatan yang paling teguh (Urwatul Wutsqa) yang (selama ini) diremehkan semua faksi, kelompok, organisasi dan lembaga. Ini adalah persaudaraan iman (Ukhuwah Imaniyah), yang membawa kita untuk saling menolong, saling membantu, bekerjasama, berintegrasi dan saling menyetujui. Persaudaraan iman yang menolak segala penyebab perselisihan dan menutup semua pintunya. Walaupun harus mengesampingkan hak pribadi dan masalah parsial. Ukhuwah imaniyah, yang menghancurkan semua panah-panah setan yang menyebarkan kebencian dan iri, dendam, pikiran buruk (suu’ Dzan), bisikan jahat dan pertengkaran.
Wahai saudara kami Mujahidin di bumi Syam!
Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda: Sungguh kekuatan kita di depan musuh tidak ada apa-apanya, akan tetapi kita tidak bergantung padanya, kita tidak pernah didukung oleh jumlah dan kekuatan. Melainkan kita memperoleh kemenangan dan pertolongan dari Yang Di Tangan-Nya seluruh Kerajaan (Allah). Dan kemenangan dari Allah tidak akan diperoleh dengan bermaksiat kepada-Nya, maka hindarilah berbuat dosa karena ia adalah perusak sebenarnya, takutlah kalian dari berbuat zalim karena ia dapat menghancurkan kekuatan terbesar sekalipun, waspadalah terhadap darah yang ditumpahkan secara haram karena dosanya sangat besar dalam pandangan Allah, sungguh setetes darah yang tumpah secara zalim akan menghilangkan keberkahan dan akan mempercepat hukuman di dunia ini sebelum di akhirat kelak.
Wahai saudara kami Mujahidin di bumi Syam!
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: Tidakkah kalian melihat musuh-musuh kalian, terlepas dari perbedaan agama dan Aqidah mereka yang berbeda, bagaimana mereka bersekutu melawanmu dan memobilisasi semua kekuatan dan senjata mereka untuk memberantasmu, padahal kalian yang lebih pantas untuk menyatukan barisan dari pada mereka:
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوصٌ
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam satu barisan, seolah-olah mereka adalah bangunan yang kokoh.” (Q.S Ash-Shaf: 4)
Sesungguhnya apa yang menyatukan kalian lebih besar dan lebih kuat daripada apa yang memecah belah kalian, jadi kenapa kalian harus berpecah belah?
Wahai yang kami kasihi di tanah Syam!
Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda: Allah memberi kita solusi yang tepat dalam Syariah-Nya untuk semua dilema yang kita menderita karenanya, dan solusi Syar’i untuk keluar dari musibah dan memberi jalan keluar dari krisis adalah apa yang Allah Ta’ala nyatakan dalam kitab-Nya ketika Dia berfirman
وَإِذَا جَاءَهُمْ أَمْرٌ مِنَ الْأَمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُوا بِهِ ۖ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَىٰ أُولِي الْأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنْبِطُونَهُ مِنْهُمْ
“Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Orang yang diberi wewenang (Ulil Amri) di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri).” (Q.S An-Nisa’: 83)
Kami meminta semua pihak untuk kembali kepada ahli ilmu (Ulama’) dan memberi mereka wewenang untuk menyelesaikan dilema dan menyelesaikan hal yang diperselisihkan, dan khususnya kepada Hai’ah Tahrir Syam, Jaisyul Ahrar (Syam), dan Ikhwah yang berbai’at (bersumpah setia) kepada Tanzhim Al Qaeda di Syam, dan semua faksi dan kelompok yang menetapkan keputusannya pada Tahkim Syariah dan supremasi kekuasaannya. Kami serukan kepada mereka semua dan kepada setiap Muslim yang memiliki ghirah untuk agamanya di bumi Syam tercinta, hendaknya mengatur kembali urusan kita dengan benar dan membangun ulang diri dan kekuatan kita agar menjadi layak untuk mengemban amanah yang diberikan oleh Allah Ta’ala. Amanah yang akan dipertanyakan pada hari di mana kita akan berdiri di antara kedua tangan-Nya.
Dan kami ingatkan kepada kalian wahai kekasih kami di Syam, tanah Ribath dan Jihad.
Seluruh umat menantikan kabar yang menggembirakan seperti terhentinya arus gejolak fitnah, bersatunya barisan dan pandangan (Mujahidin), dan bersama-sama menyerang musuh-musuh (Islam).
Kami mendesak seluruh Ulama’, Da’i dan aktivis di Syam yang tercinta agar menerjemahkan pernyataan ini dengan kenyataan dan tindakan, dan mendorong semua orang untuk menyambut sikap ini diharapkan agar menjadi pintu kebaikan dan awal fajar yang dengan cahayanya mengusir kegelapan perpecahan dan perselisihan, dengan izin Allah Ta’ala.
Sebagai penutup, kami mengingatkan semua saudara kami untuk memaafkan dan berlapang dada sembari mengharap pengampunan (Maghfirah) Allah Ta’ala, karena jiwa dan harta benda telah menjadi korban (dalam fitnah ini).
وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“..dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S An-Nur: 22)
Kita memohon kepada Allah Ta’ala agar mengampuni dosa-dosa dan berlebih-lebihan kita dalam urusan, dan menolong kita atas orang-orang zalim.
Keberkahan dan keselamatan atas Nabi Muhammad, keluarganya dan seluruh sahabatnya.
Yang menandatangani:
Syaikh Abu Qatadah Al-Filistini
Syaikh Abul Fadl Al-Hadoushi
Syaikh Abu Muhammad Al-Maqdisi
Syaikh Abu Abdurahman Al-Makki
Syaikh Abu Abdullah Al-Hasyimi
Syaikh Abu Mahir Al-Malahim
Syaikh Abu Hudayfa Al-Sudani
Syaikh Abu Mahmud Naail Masran
(umarmukhtar/arrahmah.com)