ALEPPO (Arrahmah,com) – Ulama dan imam masjid Arab Saudi yang bergabung dengan mujahidin Daulah Islam Irak dan Syam (ISIS) ini, Syaikh Dr. Abdullah bin Muhammad Al-Muhaisini, memuji Jabhah Islamiyah, aliansi lima kelompok jihad Suriah, yang diantaranya termasuk kelompok Jaisyul Hurr atau Tentara Pembebasan Suriah (FSA), yaitu Jaisy Al-islam, Liwa’ At-Tauhid, Liwa’ Al-Islam, Harakah Ahrar Asy-Syam Al-Islamiyah, Liwa’-liwa’ Shuqur Asy-Syam, dan Katibah-katibah Anshar Asy-Syam.
Syaikh Al-Muhaisini menyatakan menjalin komunikasi dengan para pemimpin Jabhah Islamiyah dan memberikan beberapa nasehat kepada mereka. Hal itu disampaikan oleh Syaikh Al-Muhaisini melalui akun resmi beliau di situs jejaring sosial, Twitter, pada Selasa (3/12/2013).
Apa yang ia ungkapkan tersebut merupakan tindak lanjut dari catatan kritis sebagian aktivis Islam terhadap Jabhah Islamiyah. Dalam sebuah rekaman video Dr. Iyadh Al-Qunaibi belum lama ini mempertanyakan indipendensi Jabhah Islamiyah dari “pihak luar,” khususnya Dewan Militer pimpinan Jendral Salim Idris dan Aliansi Nasional Suriah yang berkedudukan di Turki.
Berikut ini bunyi pernyataan Syaikh Abdullah Al-Muhaisini melalui akun Twitter-nya, @mhesne.
****
“Penjelasan: Sebagian ikhwan menyebutkan kritikan penting terhadap Jabhah Islamiyah, yaitu hubungan sebagian pemimpinnya dengan Dewan Militer. Saya katakan, saya bersumpah ini adalah kritikan yang penting.”
“Oleh karena itu beberapa hari yang lalu saya menghubungi beberapa pimpinan Jabhah Islamiyah. Saya mengatakan kepada mereka, “Sesungguhnya kalian telah berjanji kepada diri kalian sendiri untuk tidak terikat dengan pihak luar dan keputusan kalian akan tetap indipenden.”
“Sesungguhnya hubungan sebagian pemimpin kalian dengan Dewan Militer merupakan tikaman terhadap Piagam kalian. Maka mereka menyampaikan kepadaku bahwa konskuensi dari Piagam tersebut adalah pernyataan tentang batalnya semua hal yang bertentangan dengan Piagam.
Mereka mengatakan: “Anda akan mendengarkan pernyataan tersebut dalam waktu dekat.” “Maka inilah mereka, hari ini mereka mengeluarkan pernyataan tentang hal itu. Semoga Allah menuliskan pahala bagi mereka dan itu adalah kewajiban kita kepada mereka. Di sini saya mengulang kembali pernyataan yang sebelumnya telah saya keluarkan:
“Sesungguhnya kami tidak mendapatkan dalam Piagam Jabhah Islamiyah perkara yang menyelisihi syariat Allah. Bahkan kami mendapatkan pernyataan yang tegas [dalam Piagam Jabhah Islamiyah] yang mencampakkan demokrasi, parlemen dan mengekor di belakang konspirasi rezim-rezim.”
“Maka kewajiban kita adalah memberkati usaha mereka dan mendoakan mereka selama saudara-saudara kita menetapi Piagam tersebut, dan kita wajib menasehati dan menjelaskan kepada mereka jika mereka menyelisihi Piagam tersebut. Itulah keyakinan kami dan itulah perintah Allah kepada kami.”
“Saya katakan kepada saudara-saudaraku mujahidin, marilah kita letakkan telapak tangan kita pada telapak tangan sebagian lainnya selama kita telah bersepakat dalam perkara-perkara prinsip dan tujuan-tujuan. Demi Allah, hal itu lebih baik daripada peperangan di antara kita. Kita telah memiliki pelajaran dari pengalaman sebelumnya di Afghanistan.”
“Biarlah kami menjadi tangan dan benteng yang kokoh di hadapan Barat dan antek-antek Barat serta setiap orang yang menghalangi usaha kembalinya khilafah Islamiyah, yang dengan izin Allah akan terbit di atas ceceran anggota tubuh kita.”
Lebih lanjut Syaikh Abdullah Al-Muhaisini mengingatkan persatuan dalam hal prinsip-prinsip dan tujuan-tujuan merupakan hal yang sangat berarti bagi kemajuan jihad di Suriah pada fase sekarang. Syaikh menegaskan bahwa mujahidin harus saling membantu dan membela, meskipun mereka berada dalam jama’ah yang berbeda.
“Sesungguhnya kita, wahai saudara-saudara, bisa saling berjanji agar sebagian kita menolong sebagian lainnya dan sebagian kita membela sebagian lainnya meskipun kita belum bisa bersatu di bawah satu pemimpin.”
“Maka inilah pernyataan Jabhah Islamiyah dalam perkara yang telah disebutkan, dan kami senantiasa berharap tambahan dari mereka. Semoga Allah membantu mereka, memberikan ketepatan kepada mereka.”
Pernyataan Syaikh Abdullah Al-Muhaisini ini sekaligus menepis berita-berita miring seputar hubungan ISIS dan kelompok-kelompok jihad lainnya di Suriah. Sejumlah pihak telah menyebar luaskan pernyataan di situs jejaring sosial yang mengharuskan seluruh mujahidin Suriah bergabung dengan Jama’ah ISIS.
Lebih jauh lagi sejumlah pihak menyebarkan berita bahwa ISIS akan memerangi semua kelompok FSA. Berita-berita miring di situs-situs jejaring sosial itu bukan berasal dari sumber resmi Mujahidin ISIS.
Juru Bicara Resmi ISIS, Syaikh Abu Muhammad Al-Adnani, dalam pernyataan resminya yang berjudul Laki Allahu Ayyatuha Ad-Daulah Al-Mazhlumah telah menegaskan bahwa ISIS tidak pernah memulai serangan terhadap kelompok manapun. ISIS hanya sebatas membela diri dari serangan kelompok lain yang zhalim. Lebih dari itu, ISIS hanya berkonflik dengan dua kelompok FSA saja, yaitu Brigade Ahfad Ar-Rasul FSA dan Brigade Ashifatu Asy-Syimal FSA yang terbukti berkonspirasi dengan Barat dan melakukan serangan terhadap mujahidin ISIS. (siraaj/arrahmah.com)