GARUT (Arrahmah.com) – Ulama Garut KH. Tatang Mustafa Kamal mengecam keras aksi pembakaran bendera tauhid yang dilakukan oleh Bantuan Ansor Serbaguna (Banser) NU
Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Huda Melangbong Garut itu mengaku sangat kecewa dan marah atas aksi pembakaran bendera tauhid yang dilakukan sekelompok orang yang mengatasnamakan Banser.
“Saya secara pribadi, dan seluruh warga yang ada di Pondok Pesantren Nurul Huda Melangbong Garut menyatakan sangat kecewa, sangat marah. Saya tidak ridho ada anggota Banser yang membakar Laa Ilaaha Illaallaahu Muhammadurrasulullah, apapun alasannya,” kata Kiyai Tatang melalui video.
“Satu kali lagi saya tegaskan, apapun alasan! Bendera siapapun, bendera dari mana pun, yang jelas yang dibakar adalah Laa Ilaaha Illallah Muhammadurrasulullah,” tandasnya.
Kyai Tatang menilai, tindakan tersebut menyakitkan seluruh ummat Islam di dunia. Ia juga mengatakan bahwa tindakan ini akan menjadi kemarahan seluruh ummat Islam di dunia yang masih beraqidah yang masih bepergang teguh kepada Laa Ilaaha Illallaah Muhammadurrasulullaah.
“Jangan coba-coba menyakiti ummat Islam!” tegasnya.
Ia mendesak Banser untuk meminta maaf kepada seluruh ummat Islam di dunia. Ia menyebut, yang dibakar itu adalah komitmen, tekad dan keyakinan ummat Islam.
Ia juga menyerukan kepada aparat keamanan untuk menangkap pelaku pembakaran tersebut. “Ini dibakar di hari santri, saya yakin pada aparat penegak hukum, minta ditangkap orang itu!”
Kiyai Tatang berkali-kali menegaskan bahwa dirinya tidak ridho dan marah tindakan pembakaran bendera Tauhid oleh oknum Banser.
“Saya tidak ridho, demi Allah, wallahi, wallahi, wallahi, saya tidak ridho, kalau ada seseorang yang membakar Laa Ilaaha Illallah Muhammadurrasulullah,” ucapnya.
Sebelumnya, beredar video berisi belasan anggota Banser membakar bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid. Tindakan itu dilakukan oleh mereka seraya menyanyikan lagu Mars NU.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas membenarkan hal pembakaran bendera tersebut. Kejadian terjadi saat perayaan Hari Santri di Garut, Senin (22/10/2018).
“Betul. Itu di Garut. Menurut laporannya, kejadian di hari peringatan hari santri kemarin di Garut,” tutur Yaqut.
(ameera/arrahmah.com)