KAIRO (Arrahmah.com) – Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Ulama dan umat Islam di Mesir pada khususnya dan seluruh dunia pada umumnya turut berbela sungkawa atas meninggalnya syaikh Rifa’i Surur, Rabu (22/2/2012).
Syaikh Rifa’i Surur meninggal setelah melaksanakan shalat Ashar dalam usia 65 tahun. Beliau dilahirkan tahun 1366 H. Beliau mendalami ilmu syar’i sampai menjadi seorang ulama yang giat berdakwah di Mesir. Sejak usia muda, beliau terkenal lantang menyuarakan kebenaran dan tidak gentar kepada kekejaman para taghut sekuler Mesir.
Beliau termasuk salah seorang ulama yang merintis gerakan salafi jihadi di Mesir. Bersama para ulama dan tokoh gerakan Islam Mesir lainnya, beliau mendekam di penjara taghut sekuler Mesir sejak pertengahan dekade 60-an. Beragam intimidasi, siksaan keji, dan kerja paksa ia rasakan di penjara selama masa rezim taghut Jamal Abdul Nashir, Anwar Sadat, dan Husni Laa Mubarak.
Beliau memberikan contoh keteladanan dalam keimanan, kesabaran, keteguhan dan keistiqamahan bagi para aktivis muslim dalam penjara. Beliau termasuk kelompok ulama yang ditangkap dan diadili dalam kasus no. 462 tahun 1981 dengan undang-undang darurat militer, dalam kasus yang dikenal dengan nama ‘tanzhim jihad’.
Setelah keluar dari penjara, ia tetap lantang menyuarakan dakwah Islam dan menentang taghut rezim sekuler Mesir. Akibatnya beliau selalu menerima teror, intimidasi, dan pengawasan ketat pihak militer dan intelijen rezim Mesir. Pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal 1426 H, pihak militer kembali menangkap dan menempatkan beliau di sebuah penjara rahasia. Para aktivis Islam menduga tempat tersebut adalah penjara dalam gedung Markas Besar Intelijen Nasional Mesir di distrik Ladhugli, Kairo.
Setelah dibebaskan, beliau mempergunakan sisa usianya dalam kegiatan kajian ilmiah, penulisan buku, dan aktif dalam gerakan anti sekulerisme dan anti-kristenisasi. Beliau aktif bergerak dalam wadah Haiah Syar’iyah lil-Huquq wal Ishlah.
Buku-buku beliau sarat dengan hujah syar’i, nilai-nilai dakwah, tarbiyah, dan jihad. Beberapa karyanya menjadi best seller dan diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dunia. Di antaranya adalah ‘Indama Tar’a adz-Dziab al-Ghanama, Ashabul Ukhdud, Qadr ad-Da’wah, Hikmah ad-Da’wah, dan ‘Alamat as-Sa’ah.
Jenazah beliau akan dikebumikan hari ini ba’da Dhuhur, berangkat dari masjid An-Nur, Kairo.
(muhib al-majdi/arrahmah.com)