JAKARTA (Arrahmah.com) – Sekitar 30 mufti dan ulama dari berbagai negara akan menghadiri pembukaan Muktamar Nahdlatul Ulama ke-32 di Makasar, Sulawesi Selatan, pada Selasa (23/3). Mufti dan ulama yang sudah hadir antara lain dari Libanon, Qatar, Yaman, Suriah, Belanda, Malaysia, Arab Saudi, Sudan, Rusia, Mesir, Australia, Korea, Afghanistan, dan Maroko.
Para mufti dan ulama itu juga dijadwalkan akan berdialog dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebelum acara pembukaan muktamar. “Para mufti dan ulama akan berdialog dengan Presiden sekitar pukul 12.00 WITA atau satu jam sebelum pembukaan muktamar,” kata Ketua PBNU Prof Dr Masykuri Abdillah di Jakarta, Minggu.
Sementara pada Senin (22/3), panitia muktamar akan menggelar dialog bertajuk “Peran Ulama dalam Memajukan Dunia Islam”. Menurut Masykuri, dalam dialog itu para mufti dan ulama akan berbagi pengalaman serta berupaya menyamakan pandangan tentang persoalan-persoalan yang dihadapi umat Islam di dunia yang saat ini, dalam banyak hal, masih tertinggal.
Dibandingkan dengan masa keemasan Islam, kata Masykuri, peran ulama pada saat ini dinilai masih belum optimal sehingga diperlukan adanya konsep, baik secara strategis maupun operasional, tentang peran mereka dalam meningkatkan peradaban Islam, terutama dengan pendekatan keagamaan.”Optimalisasi peran ini sangat dimungkinkan karena meskipun dunia ini semakin modern dan rasional, kebutuhan spiritualitas umat Islam masih tetap tinggi,” katanya.
Sebagai organisasi massa Islam besar, lanjutnya, NU terus berupaya menjalin komunikasi dan silaturahmi dengan ulama dari berbagai negara, antara lain melalui Konferensi Internasional Cendekiawan Muslim (International Conference of Islamic Scholars-ICIS) yang telah diselenggarakan tiga kali di Jakarta yakni pada 2004, 2006, dan 2008. (rep/arrahmah.com)