KAIRO (Arrahmah.com) – Maraknya pelecehan terhadap agama Islam dan Nabi Muhammad saw. membangkitkan para ulama dan kaum muslimin untuk lebih waspada terhadap upaya-upaya yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam. Baru-baru ini muncul pelecehan Islam atas nama perevisian hadits-hadits nabi.
Peringatan untuk waspada tersebut disampaikan oleh ulama Azhar dan beberapa aktivis muslim dalam acara Hujjatussunnah wa ar-raddu ‘ala asy-asyubhat al-mutsarah haulaha (kehujahan Sunnah dan bantahan terhadap syubhat yang berkenaan dengannya), sebagaimana diberitakan oleh aljazera.net, Jum’at (26/12).
Musuh-musuh Islam berupaya untuk menciderai keabsahan As-Sunnah karena Sunnah merupakan pedoman kedua umat Islam setelah Al-Qur’an, tanpanya umat Islam tidak akan dapat memahami Al-Qur’an secara utuh.
“Pencideraan terhadap keabsahan Sunnah merupakan langkah awal sebelum menciderai Al-Qur’an. Hal itu karena As-Sunnah merupakan penjelas ayat-ayat Al-Qur’an,” jelas salah seorang anggota Majelisul A’la Lisyu’unil Islamiyah sekaligus Dosen Fikih di Al-Azhar, Abdur Rauf.
Dalam acara tersebut, ia juga menyayangkan pelecehan agama Islam atas nama merevisi Sunnah yang dilakukan oleh umat Islam sendiri, bukan dari orang-orang yang jelas-jelas non-muslim.
“Amat disayangkan, pencideraan terhadap Sunnah justru dilakukan oleh generasi umat Islam sendiri, bukan dari musuh-musuh Islam yang jelas non-muslim,” imbuhnya.
Kepada mereka yang melakukan perbuatan pelecehan agama Islam dengan mengatas namakan revisi Sunnah dan melakukannya dengan sadar, ia menghukuminya dengan murtad dari agama Islam.
“Mereka telah murtad dari agama Islam,” jelasnya. (Hanin Mazaya/alislamu)