(Arrahmah.com) – Sebuah video baru dirilis pada Selasa (12/8/2014) oleh Al-Malahim Media Foundation, sayap media Al-Qaeda di Semenanjung Arab atau Al-Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP). Video ini menampilkan seorang ulama jihad AQAP, Syaikh Ibrahim Ar-Rubaish yang mengomentari berbagai peristiwa saat ini, lansir LWJ.
Dalam video yang berjudul Hadist A’nil Ahdast, Syaikh Rubaish membahas kemenangan mujahidin baru-baru ini di Irak, memaparkan pertukaran tahanan di mana Taliban Afghanistan membebaskan tentara Amerika Bowe Bergdahl, dan membicarakan mengenai pertempuran antara zionis “Israel” dan Hamas di Jalur Gaza.
Dia juga mengingatkan kaum muslimin untuk tetap mengikuti perkembangan terkini di dunia Muslim. Syaikh Rubaish membuka pembahasannya dengan menekankan “persaudaraan di antara orang-orang beriman lebih kuat daripada ikatan kekerabatan.” Dia menjelaskan bahwa kaum Muslim seperti “satu rumah. Keberhasilan dan kegagalan mempengaruhi seluruh keluarga.”
Setelah pembukaan, dia kemudian membicarakan perkembangan terakhir di Irak. Dia mengucapkan selamat kepada mujahidin serta seluruh komunitas Muslim “atas kemenangan yang dicapai oleh saudara-saudara kita di Irak,” tanpa secara eksplisit menyebutkan Daulah Islam atau Islamic State (IS). Syaikh Rubaish mencatat bahwa kemenangan itu merupakan “kasih dan karunia dari Allah” serta menekankan pentingnya bersyukur atas anugerah-anugerah tersebut.
Syaikh Rubaish menyadarkan kaum muslimin akan fakta bahwa debu belum diselesaikan di medan perang Irak. Dia meminta semua umat Islam untuk berdoa kepada Allah “agar menjadikan kemenangan yang didapat menjadi kemenangan mutlak” dan agar menumpas mereka yang ingin “mengubah kemenangan kita menjadi kekalahan.” Dia menasehati seluruh mujahidin Ahlussunnah agar menghentikan semua pertikaian dan pertempuran serta bersatu dalam melaksanakan Syariat Islam.
Mengakhiri analisis mengenai perkembangan di Irak, Syaikh Rubaish mengatakan bahwa jika kaum Sunni Yaman mengikuti jejak kaum Sunni di Irak dan bersatu, maka mereka bisa menciptakan kemenangan seperti di Irak serta mengusir Syiah Houthi di Sana’a.
Komentar Rubaish di Irak sejalan dengan pernyataan sebelumnya. Dalam video yang dirilis bulan lalu, yang disebut Masuliyyatul Kalimah, Syaikh Rubaish dan Syaikh Harits bin Ghazi An-Nadhari, keduanya ulama’ AQAP, mengutuk pertikaian yang terjadi antara Daulah Islam (IS) dan para “pesaingnya” di Suriah tanpa menyebutkan secara detil.
Berlanjut ke pembebasan prajurit AS, Bowe Bergdahl, Syaikh Rubaish mengucapkan selamat kepada komunitas Muslim atas keberhasilan Mujahidin Taliban menukar lima komandan Taliban dengan seorang tentara boneka AS. Syaikh Rubaish berseru, “Siapa yang pernah berpikir bahwa harga diri Amerika akan runtuh oleh tuntutan mujahidin!”
Setelah itu, dia menyinggung soal pertempuran antara zionis “Israel” dan Hamas (Brigade Asy-Syahid Izzuddin Al-Qassam) di Jalur Gaza. Dia menjelaskan bahwa Saudi menyewa presiden Mesir Abdel Fattah As-Sisi untuk mengencangkan blokade di Gaza dan menutup perbatasan selama operasi “Israel”.
Dia melanjutkan dengan mengatakan, mengkritik Muslim yang berkhianat yang memberi bantuan atau memfasilitasi operasi “Israel” terhadap Hamas. Pada satu poin, dia mengibaratkan “Israel” sebagai kursi yang ditopang oleh kaki-kaki yang diwakili oleh pengkhianat Arab. “Jika salah satu kakinya jatuh, maka kursi itu akan jatuh, jika Allah mengizinkan.”
Pada akhir video yang berdurasi 11 menit ini, Syaikh Rubaish mengomentari operasi serangan mujahidin AQAP pada 4 Juli lalu di perbatasan Wadia antara Arab Saudi dan Yaman, yang berlanjut hingga ke kota Sharurah, Saudi. Dia mencatat bahwa pemerintah Saudi tidak bernegosiasi sama sekali untuk menuntut pembebasan para prajurit Saudi mereka yang disandera oleh Mujahidin AQAP selama serangan yang pada akhirnya tewas.
(banan/arrahmah.com)