MAGELANG (Arrahmah.com) – Ulama NU ahli Falak, KH Misbachul Munir Alfalakiy meminta pemerintah dalam menetapkan hasil isbat tidak perlu gengsi.
“Politik dan gengsi. Mengapa sudah melihat bulan saat rukyat hilal ditolak yang di Cakung? Apakah itu sudah betul?” tanya Mbah Munir begitu sapaan akrabnya di Ponpes Marzakul Falakiyah Dusun Semali, Desa Salamkanci, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sebagaimana dikutip dari Merdeka.com, Jumat (20/7).
Menurut hitungan Mbah Munir yang didasarkan kitab-kitab Falak yang dipakai para ulama, Perhitungan itu berdasarkan sembilan dari 10 kitab popular ilmu falak yaitu Kitab Nurul Anwar Badingatul Nisa, Kitab Minhajurroh Shoddin, Kitab Arrisalatul Falakhiyakiyah, Kitab Huluhul Wathor, Kitab Umdhatutholib, Kitab Rouful Manan, Kitab Risalatul Khomar dan Kitab Sulamun Naiyreni1 Ramadhan 1433 jatuh pada 20 Juli 2012 , hari Jumat Kliwon.
“Sebelumnya saya sudah tahu 1 Ramadan 1433 jatuh dua hari, Jum’at Kliwon dan Sabtu Legi. Tidak perlu ambil kepusingan tanggal saya 1 Ramadan Jumat Kliwon dengan ketinggian ikwanul rukyat diikmalkan tidak bisa,” jelasnya.
Mbah Munir juga menyesalkan pihak pemerintah tidak mengakui hasil rukyat di Cakung. “Kenapa proses melihat hilal ini tidak diakui bahkan dikesampingkan begitu saja? Ini politik dan gengsinya pemerintah dalam sidang isbat kemarin,” pungkas Mbah Munir. (bilal/arrahmah.com)