ACEH (Arrahmah.com) – Kalangan ulama Aceh menegaskan bahwa haram bagi umat muslim terutama kalangan remaja di provinsi itu memperingati “hari kasih sayang” (valentine day), karena bertentangan dengan nilai-nilai Syariat Islam yang berlaku menyeluruh (kaffah).
“Haram hukumnya bagi umat muslim memperingati Valentine Day sebab tidak sesuai dengan Syariat Islam,” kata Sekretaris jenderal Himpunan Ulama Dayah Aceh (Sekjen HUDA) Tgk Faisal Ali di Banda Aceh, Senin.
Kasih sayang dalam Islam itu tidak mesti ditentukan harinya, tapi setiap hari dan waktu untuk saling menyayangi sesama manusia. “Tidak sepatutnya generasi muda muslim ikut-ikutan dengan budaya dan cara hidup orang lain,” katanya menambahkan.
Faisal Ali yang juga Ketua Pimpinan Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Aceh mengimbau para orang tua muslim khususnya di provinsi berjuluk Serambi Mekah untuk memberikan pengetahuan agama dan mengawasi anak-anaknya.
“Jangan sampai generasi muda Islam di Aceh teracuni oleh budaya hidup yang bertentangan dengan nilai-nilai Islami. Karenanya, diperlukan kepedulian semua pihak khususnya para orang tua untuk membimbingnya,” katanya.
Tanggungjawab orang tua terhadap anak-anaknya tidak hanya sebatas memberikan nafkah dan memenuhi kebutuhan sandang serta pangan, tapi juga masalah pendidikan agama dan akhak, ujar Tgk Faisal Ali.
Selain itu, ia mengimbau pemerintah untuk menegakkan dan menerapkan Syariat Islam secara sungguh-sungguh dan ikhlas bukan karena motif politik, sehingga penegakannya hanya berjalan pada momentum tertentu.
“Penegakan Syariat Islam di Aceh sulit berjalan sesuai harapan jika tidak didukung sepenuhnya oleh pemerintah dan pihak-pihak berwenang lainnya. Jadi jangan tujuan politik menerapkan Syariat Islam di Aceh,” katanya.(bilal/aceh traffic/arrahmah.com)