KIEV (Arrahmah.id) — Dalam sebuah wawancara Kepala Badan Intelijen Pertahanan Ukraina, Brigadir Jenderal Kyrylo Budanov, menyebut pasukan Chechnya justru menjadi titik lemah militer Rusia.
Menurutnya, seperti dilansir The Nation (25/3/2022), pasukan Chechnya justru telah mengancurkan strategi militer Rusia dari dalam, jauh sebelum perang di Ukraina pecah.
Dia mengatakan kepada The Nation bahwa pasukan Ukraina telah diuntungkan dari salah perhitungan oleh Rusia.
“Komando Rusia telah melakukan kesalahan perhitungan berkali-kali dan kami menggunakan kesalahan perhitungan ini,” kata Budanov.
Dia berkata, anggapan bahwa tentara Rusia adalah tentara terkuat kedua di dunia hanyalah mitos.
“Tentara Ukraina telah menunjukkan bahwa tentara Rusia sebagai tentara kedua di dunia adalah mitos besar dan itu hanya konsentrasi abad pertengahan tenaga kerja, metode perang lama,” kata Budanov.
Dia mengatakan Ukraina telah memanfaatkan informan secara efektif.
“Kami memiliki banyak informan di dalam tentara Rusia, termasuk di lingkaran politik dan kepemimpinan mereka,” kata Budanov.
Dia menyebut, pada November 2021, Ukraina sudah mengetahui niat Rusia dalam melakukan serangan.
“Kami sudah tahu tentang niat Rusia dan Anda dapat melihat bahwa semuanya berhasil,” ungkapnya.
“Adapun tanggalnya, itu berubah beberapa kali,” tambah Budanov.
Dia mengatakan Ukraina melacak pasukan Chechnya yang berjuang untuk Rusia menggunakan ponsel mereka dan sumber intelijen manusia.
“Kami memiliki banyak informan di dalam jajaran Chechnya,” katanya.
“Begitu mereka mulai mempersiapkan operasi apa pun, kami tahu itu dari informan kami,” katanya.
Budanov juga mengatakan pasukan Rusia harus menghadapi pemberontak.
“Pejuang kami, prajurit kami, bahkan pemburu kami akan mulai memburu agresor, pasukan Rusia, dengan senapan mereka di hutan,” katanya.
“Saya harus mengatakan bahwa segera musim semi akan datang, hutan kami akan menjadi hijau, dan neraka nyata akan terbuka untuk penyerang,” ungkap Budanov. (hanoum/arrrahmah.id)