KIEV (Arrahmah.id) – Rusia mungkin akan mengumumkan gelombang baru mobilisasi “paksa” dalam waktu dekat karena “kerugian besar”, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan pada Senin (11/9/2023).
“Sehubungan dengan kerugian besar yang dialami penjajah, diperkirakan mobilisasi paksa massal penduduk akan dimulai dalam waktu dekat di Federasi Rusia dan di wilayah-wilayah Ukraina yang diduduki sementara,” tulis Staf Umum dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya.
Staf tersebut menambahkan bahwa menurut berbagai perkiraan, mobilisasi tersebut dapat berkisar antara 400.000 hingga 700.000 orang.
“Perlu dicatat bahwa direncanakan juga untuk memanggil sekitar 40.000 penduduk Republik Chechnya, yang mungkin akan digunakan sebagai ‘unit penghalang’ di belakang pasukan Rusia,” Staf Umum menekankan.
Sementara itu, staf tersebut mencatat bahwa di antara penduduk Moskow dan St Petersburg, jumlah mobilisasi yang direncanakan lagi-lagi masih sangat minim.
Intelijen Pertahanan Ukraina telah melaporkan pada Ahad (10/9) bahwa Rusia telah mengumpulkan lebih dari 420.000 tentara di wilayah Ukraina yang diduduki dan di Semenanjung Krimea. “Itu belum termasuk Garda Nasional Rusia, badan-badan lain, unit-unit khusus, dan pasukan keamanan Rusia yang mendukung kekuatan pendudukan di wilayah kami,” ujar Vadym Skibitskyi, Wakil Kepala DIU, seperti dikutip oleh surat kabar Ukrayinska Pravda.
Skibitskyi menekankan bahwa Rusia memiliki kontingen yang sangat kuat di Ukraina, yang meliputi sejumlah tank, kendaraan lapis baja, sistem artileri, sistem roket multi-peluncur, dan sistem rudal.
Sementara itu, Staf Umum Angkatan Darat Ukraina melaporkan pada Ahad (10/9) bahwa total kerugian tempur pasukan Rusia sejak awal invasi mencapai: 269.120 personel militer, 4.564 tank, 8.771 kendaraan tempur lapis baja, 5.833 sistem artileri, 763 sistem roket multi-peluncuran, 510 sistem pertahanan udara, 315 pesawat sayap tetap, 316 helikopter, 4.598 pesawat tak berawak taktis, 1.455 rudal jelajah, 8.378 kendaraan dan kapal tanker, serta 19 kapal dan perahu. (haninmazaya/arrahmah.id)