KIEV (Arrahmah.id) – Ukraina mengatakan bahwa pihaknya telah memukul mundur Rusia dan mendapatkan kembali kendali atas wilayah Kiev pada Sabtu (2/4/2022). Namun, dilansir AFP, berbagai bukti kemungkinan pembunuhan warga sipil di jalanan yang telah diduduki pasukan Rusia selama invasi menyeruak.
Wartawan AFP melihat setidaknya 20 mayat di satu jalan di kota Bucha dekat Kiev, termasuk satu dengan tangan terikat, dan mayat seorang fotografer yang hilang ditemukan di desa terdekat.
“Semua orang ini ditembak,” kata Wali Kota Bucha Anatoly Fedoruk kepada AFP, seraya menambahkan bahwa 280 mayat lainnya telah dikuburkan di kuburan massal di kota itu.
Saat menarik diri dari beberapa wilayah utara, Rusia tampaknya berfokus pada Ukraina timur dan selatan, di mana ia telah menguasai sebagian besar wilayah.
“Rusia memprioritaskan taktik yang berbeda, yakni mundur ke timur dan selatan,” kata penasihat presiden Ukraina Mykhaylo Podolyak di media sosial.
“Tanpa senjata berat kami tidak akan bisa mengusir (Rusia),” katanya.
Namun pihak berwenang Ukraina menawarkan kabar baik kepada warga, mengeklaim kemajuan melawan Rusia lebih dari lima minggu setelah invasi Moskwa memicu konflik terburuk di Eropa dalam beberapa dasawarsa.
“Irpin, Bucha, Gostomel, dan seluruh wilayah Kiev dibebaskan dari penjajah,” kata wakil menteri pertahanan Ganna Maliar di Facebook, merujuk pada kota-kota yang telah rusak berat atau hancur akibat pertempuran.
Presiden Vladimir Putin sebelumnya memerintahkan serangan ke Ukraina pada 24 Februari.
Ukraina memperkirakan 20.000 orang telah tewas dalam perang sejauh ini. Lebih dari 10 juta orang harus meninggalkan rumah mereka. (hanoum/arrahmah.id)