UKRAINA (Arrahmah.id) – Intelijen militer Ukraina mengatakan pada Jumat (21/1/2022) bahwa Rusia secara aktif merekrut tentara bayaran dan mengirim mereka untuk pelatihan intensif di daerah-daerah yang dikuasai separatis di Ukraina timur, menurut laporan Reuters.
Dikatakan dalam sebuah pernyataan bahwa bahan bakar, beberapa tank, artileri dan mortir telah diam-diam dibawa ke daerah itu dari Rusia.
Klaim oleh dinas intelijen militer Kyiv pada Jumat datang ketika Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov bertemu di Jenewa, upaya diplomasi terbaru yang bertujuan meredakan kekhawatiran akan invasi Rusia, lansir Al Jazeera.
Badan tersebut mengatakan Moskow “terus meningkatkan kemampuan tempur” separatis pro-Rusia dan sejak awal bulan ini, telah “secara diam-diam mentransfer lebih dari 7.000 ton bahan bakar, beberapa tank, dan unit artileri self-propelled melalui kereta api dan jalan raya” ke wilayah tersebut.
Dikatakan Rusia juga melakukan “rekrutmen aktif tentara bayaran” yang dikirim ke daerah yang dikuasai separatis.
Rusia, pada gilirannya, mencaplok Semenanjung Krimea Ukraina.
Kyiv mengatakan sedikitnya 14.000 orang telah tewas dalam delapan tahun kekerasan, dan bersama dengan sekutu Baratnya menyalahkan pertumpahan darah pada kombatan dan senjata yang dikirim Rusia.
Sementara itu, legislator di parlemen Rusia pada Jumat mengajukan RUU yang akan meminta Presiden Vladimir Putin untuk mengakui kemerdekaan daerah separatis pro-Moskow di Donetsk dan Luhansk.
Ketua Majelis Rendah Vyacheslav Volodin mengatakan langkah seperti itu, yang pasti akan membuat marah Ukraina dan memicu kecaman Barat, akan menjadi “solusi untuk memberikan keamanan warga dan warga negara kita” di dua wilayah. (haninmazaya/arrahmah.id)