KIEV (Arrahmah.id) – Pasukan Ukraina telah mendorong mundur pasukan Rusia di beberapa daerah di sekitar Kiev, klaim walikota kota itu Rabu (23/3/2022), bersumpah untuk mempertahankan setiap bangunan daripada menyerahkan ibu kota.
Wali kota Kiev, Vitali Klitschko mengatakan ada pertempuran berkecamuk di pinggiran utara dan timur kota, dan bahwa “kota kecil Makariv dan hampir semua Irpin sudah di bawah kendali tentara Ukraina.”
Irpin berbatasan dengan Kiev di timur, dan Makariv terletak sekitar 50 kilometer (30 mil) di barat.
Baku tembak artileri yang sengit terjadi di Irpin dan Lyutizh di utara Kiev, dengan aktivitas yang cukup besar di belakang garis depan di Irpin, kata wartawan AFP.
Kantor berita Ukraina berbicara tentang kemungkinan pengepungan pasukan Rusia di Irpin, serta Bucha dan Hostomel, yang terletak di pinggiran barat Kiev.
Klitschko mengatakan dia tidak memiliki informasi lebih rinci tentang serangan balik Ukraina yang sedang berlangsung.
Pasukan Rusia dengan cepat merangsek ke pinggiran Kiev setelah menginvasi negara itu pada 24 Februari, tetapi upaya mereka untuk mengepung dan memasuki kota telah gagal.
“Target agresor adalah ibu kota Ukraina, karena kota itu adalah jantung negara,” kata mantan juara tinju Klitschko dalam konferensi pers di taman kota yang menghadap ke sungai Dnipro.
Dia mendesak tentara Rusia untuk kembali ke rumah dan mengatakan Ukraina siap untuk mempertahankan Kiev gedung demi gedung.
“Kami lebih baik mati daripada berlutut di depan Rusia atau menyerah kepada penjajah,” kata Klitschko.
“Kami siap berjuang untuk setiap bangunan, setiap jalan, setiap bagian dari kota kami.”
Sebuah lingkungan perumahan di barat laut Kiev diserang pada Rabu pagi, dengan beberapa bangunan rusak dan empat orang terluka.
Jumlah korban yang diumumkan oleh otoritas kota menempatkan korban tewas sipil di ibu kota di angka 73, termasuk empat anak, sejak awal invasi, dan 297 orang lainnya terluka.
Ibu kota Ukraina telah memberlakukan jam malam sejak awal pekan ini. Klitschko mengatakan tindakan itu diperlukan karena informasi dari militer tentang kemungkinan serangan.
Dia mengatakan puluhan penyabot telah ditangkap sejak awal konflik. (haninmazaya/arrahmah.id)