KIEV (Arrahmah.com) – Ukraina akan menyediakan berbagai macam perlengkapan militer di bawah perjanjian yang baru-baru ini dilakukan untuk mendukung angkatan perang Irak, harian Rusia Nezavisimaya Gazeta melaporkan.
Perjanjian senilai $2,4 miliar antara eksportir UkrSpetsExport dan Kementrian Pertahanan Irak ini merupakan perjanjian terbesar dalam sejarah Ukraina, sebagaimana dilansir oleh harian tersebut mengutip pernyataan Anatoly Grytsenko, pimpinan Komite Keamanan dan Pertahanan Parlemen Ukraina.
Grytsenko menyatakan perjanjian itu mendorong Kiev untuk memproduksi dan mengirimkan 420 pengangkut pasukan BTR-4, enam pesawat militer AN-32B, dan perangkat keras militer lainnya pada Irak.
“Kesepakatan telah diambil, tinggal memformalkan kontrak saja,” kata Grytsenko pada Associated Press.
Sementara itu, Nezavisimaya Gazeta mengutip Sergei Zgurets, kepala Center for Army, Conversion and Disarmament (CACDS) yang berbasis di Kiev mengatakan bahwa perjanjian itu dipengaruhi oleh Washington yang menyediakan dana miliaran dolar untuk membantu militer Iraq agar bisa mengambil alih kendali keamanan negaranya sebelum ditinggal AS.
Perjanjian ini diperkirakan akan mengangkat negara pecahan Uni Soviet ini menuju posisi ke-4 atay ke-5 pedagang senjata terbesar di dunia, yang saat ini menempati posisi ke-14.
Namun beberapa pihak mengkhawatirkan bahwa perjanjian ini akan berdampak negatif pada hubungan antara Ukraina dan pabrik senjata Rusia karena Rusia sedang aktif-aktifnya melakukan kontrak militer dengan Irak.
“Kesepakatan ini tentunya akan menimbulkan kekhawatiran pada Rusia karena Ukraina, yang selalu menjadi salah satu pesaing utama Rusia di pasar senjata global, kini sedang kembali membangun posisinya,” kutip Gazeta Nezavisimaya. (althaf/prtv/arrahmah.com)