KIEV (Arrahmah.com) – Menteri Luar Negeri Ukraina telah mengecam rencana Rusia yang akan menyebarkan sistem pertahanan rudal S-400 ke semenanjung Krimea yang dianeksasi di tengah konflik yang terus memburuk dengan Kiev.
Sebelumnya pada Rabu (27/11/2018), juru bicara militer distrik selatan Rusia, Vadim Astafiyev mengatakan kepada Interfax bahwa S-400 akan segera dikerahkan ke Krimea. Sistem tersebut diperkirakan akan beroperasi pada akhir tahun ini.
Olexiy Makeyev, direktur politik kementerian luar negeri Ukraina, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa perkembangan itu tidak hanya berbahaya bagi Ukraina, tetapi seluruh wilayah Laut Hitam.
“Jangkauan operasional sistem hingga 400 km sehingga menempatkan semua negara di wilayah Laut Hitam, termasuk anggota NATO, di bawah ancaman serangan. Kami tahu bahwa rudal itu dapat digunakan juga untuk target darat,” ujarnya seperti dilansir Al Jazeera pada Rabu (28/11).
Makeyev mengatakan bahwa Moskow telah memiliterisasi Krimea sejak 2014, membawa sistem persenjataan baru termasuk pesawat dan rudal yang memiliki kemampuan nuklir, serta personil militer.
“Pendudukan dan militerisasi dari Krimea menyebabkan perluasan area penggunaan kapal perang Rusia dan pesawat militer di Laut Hitam dan jangkauannya terus menjauh bahkan mencapai cekungan Mediterania,” ujarnya.
“Militerisasi semacam itu memiliki konsekuensi luas untuk keamanan tidak hanya di wilayah Laut Hitam tetapi di seluruh Eropa Selatan, serta Afrika Utara dan Timur Tengah.” (haninmazaya/arrahmah.com)