KIEV (Arrahmah.id) – Delapan wartawan tewas di Ukraina sejak Rusia menginvasi pada Februari, hampir setara jika dibandingkan dengan total 12 kematian awak media di sana selama 19 tahun sebelumnya, menurut analisis yang diterbitkan oleh Reporters Without Borders (RSF).
Ukraina saat ini adalah negara paling berbahaya di Eropa bagi media, setelah Rusia sendiri, di mana 25 jurnalis tewas selama 20 tahun terakhir.
“Sejak (Presiden) Vladimir Putin mengambil alih, Rusia telah melihat serangan sistematis terhadap kebebasan pers -termasuk yang mematikan- seperti yang telah berulang kali dilaporkan oleh RSF, lansir Al Jazeera (30/12/2022).
“Itu termasuk pembunuhan profil tinggi Anna Politkovskaya pada 7 Oktober 2006,” kata kelompok hak asasi itu.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan komando udara di seluruh Ukraina memukul mundur 54 rudal Rusia dan 11 drone dalam serangan pada Kamis.
Zelenskyy mengakui bahwa sebagian besar wilayah mengalami pemadaman listrik. Daerah di mana hilangnya kekuasaan “sangat sulit” termasuk ibu kota, Kiev, Odesa dan Kherson di selatan dan wilayah sekitarnya, dan wilayah di sekitar Lviv dekat perbatasan barat dengan Polandia, kata Zelenskyy.
Para pejabat sebelumnya mengatakan lebih dari 120 rudal ditembakkan selama serangan Kamis.
Lebih dari 18 bangunan tempat tinggal dan 10 instalasi infrastruktur penting hancur dalam serangan itu, kata kementerian pertahanan dalam sebuah pernyataan. (haninmazaya/arrahmah.id)