KIEV (Arrahmah.id) – Kementerian energi Ukraina mengatakan akan menghentikan ekspor listrik ke Uni Eropa menyusul serangan rudal Rusia pada infrastruktur energi pada Senin (10/10/2022).
“Serangan rudal hari ini, yang menghantam pembangkit termal dan gardu listrik, memaksa Ukraina untuk menangguhkan ekspor listrik mulai 11 Oktober 2022 untuk menstabilkan sistem energinya,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan di situs webnya, seperti dilansir Reuters.
Rusia sebelumnya pada Senin meluncurkan serangan rudal paling luas di Ukraina sejak awal konflik, menghujani rudal jelajah di kota-kota dan melumpuhkan pasokan listrik, dalam apa yang disebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai respon atas ledakan di jembatan yang menghubungkan wilayah Krimea dengan Rusia.
Menteri energi Ukraina Herman Halushchenko mengatakan serangan terhadap sistem energi adalah “yang terbesar selama perang.”
Dalam siaran TV dia mengatakan bahwa serangan rudal “di seluruh rantai pasokan (dibuat) untuk membuat peralihan pasokan sesulit mungkin.”
Pada Juni, kementerian energi Ukraina mengatakan pihaknya berharap untuk membawa 1,5 miliar euro ($ 1,45 miliar) dari ekspor listrik ke UE, pasar ekspor utama untuk energi sejak perang dimulai, pada akhir tahun.
Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari. Rusia telah berulang kali membantah serangan terhadap sasaran sipil. (haninmazaya/arrahmah.id)