KIEV (Arrahmah.id) – Rusia mengklaim militernya melakukan “serangan balasan” yang mematikan di barak yang digunakan oleh tentara Ukraina di wilayah Donbas saat Ukraina membantah ada korban dalam serangan itu.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan rudal menghantam dua pangkalan sementara yang menampung 1.300 tentara Ukraina di Kramatorsk, di wilayah timur Donetsk. Dikatakan “lebih dari 600 prajurit Ukraina tewas” sebagai akibat dari apa yang mereka sebut “serangan balasan” terhadap tentara Ukraina.
Juru bicara kementerian Igor Konashenkov mengatakan serangan itu dilakukan sebagai pembalasan setelah Ukraina menewaskan puluhan tentara Rusia dalam serangan di Makiivka pekan lalu, lansir Al Jazeera (8/1/2023).
Pejabat Ukraina membantah ada korban dalam serangan Rusia di Kramatorsk.
Serhiy Cherevaty, juru bicara pasukan Ukraina di timur, mengatakan bahwa serangan Rusia di Kramatorsk hanya merusak infrastruktur sipil.
“Angkatan bersenjata Ukraina tidak terpengaruh,” tambahnya.
Kepala administrasi regional Donetsk, Pavlo Kyrylenko, mengatakan sebelumnya pada Ahad (8/1) bahwa Rusia melancarkan tujuh serangan roket ke Kramatorsk, menambahkan bahwa “sebuah lembaga pendidikan, fasilitas industri dan koperasi garasi” telah rusak dan tidak ada korban jiwa.
Wali kota Kramatorsk Oleksandr Honcharenko mengatakan dua gedung sekolah dan delapan rumah apartemen rusak.
Wartawan dari kantor berita Reuters mengunjungi dua asrama perguruan tinggi yang dikatakan kementerian pertahanan Rusia digunakan untuk menampung prajurit Ukraina yang dekat dengan garis depan perang pada saat serangan semalam.
Tampaknya tidak ada yang terkena langsung oleh rudal atau rusak parah, kata mereka. Tidak ada tanda-tanda yang jelas bahwa tentara pernah tinggal di sana dan tidak ada tanda-tanda mayat atau jejak darah.
Serangan di Makiivka
Pada dini hari tanggal 1 Januari, pasukan Ukraina meluncurkan roket ke sebuah fasilitas tempat tentara Rusia ditempatkan di Makiivka, Donetsk.
Setidaknya 89 tentara Rusia tewas dalam salah satu serangan paling mematikan terhadap pasukan Moskow sejak perang dimulai pada 24 Februari 2022.
Juga pada Ahad, militer Ukraina mengklaim telah menyerang aula perumahan sebuah universitas medis di Rubizhne, sebuah kota di wilayah Luhansk timur yang diduduki Rusia, menewaskan 14 tentara Rusia yang ditempatkan di sana. Jumlah yang terluka tidak diketahui, katanya.
Di tempat lain di timur, Gubernur Donetsk Pavlo Kyrylenko mengatakan satu orang tewas dalam serangan di Bakhmut, dan delapan lainnya luka-luka.
Di wilayah Kharkiv timur laut, kota Merefa dihantam pada malam hari, menewaskan satu orang dan dua permukiman lain di wilayah itu dibombardir, kata Gubernur Oleh Syniehubov.
Perkembangan itu terjadi setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan gencatan senjata 36 jam untuk merayakan Natal bagi umat Kristen Ortodoks, yang merayakan liburan pada 7 Januari. Gencatan senjata berakhir pada pukul 23:00 di Kiev pada Sabtu (7/1). (haninmazaya/arrahmah.id)