KIEV (Arrahmah.id) – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa negaranya akan “menanggapi setiap pukulan” setelah serangan Rusia menewaskan sedikitnya delapan orang di wilayah Kiev dan satu orang di kota Zaporizhzhia.
“Kami pasti akan menanggapi setiap pukulan penjajah di kota-kota kami,” kata Zelenskyy pada Rabu (22/3/2023). “Semua serangan Rusia akan mendapat tanggapan militer, politik dan hukum.”
Tujuh orang juga terluka ketika dua asrama dan sebuah perguruan tinggi dihantam dalam serangkaian serangan pesawat tak berawak pada pagi hari di kota Rzhyshchiv, 64 km (40 mil) di sebelah selatan ibu kota Kiev, kata layanan darurat di Facebook, lansir Al Jazeera.
Satu orang berhasil diselamatkan dari lokasi kejadian dan empat orang diyakini terjebak di bawah reruntuhan. Operasi penyelamatan masih berlanjut pada Rabu malam.
Kepala polisi regional Andrii Nebytov mengatakan seorang pengemudi ambulans yang pergi ke tempat kejadian termasuk di antara para korban tewas.
“Mayoritas orang [di asrama] berhasil diselamatkan karena mereka berada di tempat perlindungan bom,” kata Nebytov.
Beberapa jam kemudian, dua bangunan tempat tinggal rusak akibat serangan rudal di kota tenggara Zaporizhzhia. Satu orang tewas dan 33 orang dibawa ke rumah sakit, kata para pejabat.
Zelenskyy menggambarkan serangan di Zaporizhzhia sebagai tindakan “kebiadaban binatang”. Ia menambahkan bahwa serangan pada Rabu menunjukkan bahwa Moskow tidak tertarik pada perdamaian.
Pada malam hari, sirene meraung-raung di ibukota dan beberapa wilayah di Ukraina utara. Pihak militer mengatakan bahwa mereka telah menembak jatuh 16 dari 21 pesawat tak berawak bunuh diri Shahed buatan Iran. (haninmazaya/arrahmah.id)