ANKARA (Arrahmah.com) – Mustafa Abdülcemil Kırımoğlu, pemimpin Tata Krimea, mengatakan bahwa Ukraina telah berencana untuk membangun pasukan Muslim, IB Times melaporkan, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin, Selasa (4/8/2015).
Pasukan itu akan dibentuk dari Tatar Krimea, Tatar Kazan, Uzbek, Chechen, Azeri, Meskhetian Turki dan kelompok Muslim lainnya, kata Kırımoğlu.
Pasukan itu akan ditempatkan di wilayah Kherson di perbatasan Krimea dan akan memantau transportasi barang dan orang antara Ukraina dan semenanjung itu, ungkap Kırımoğlu, saat berbicara di Kongres Tatar Dunia.
Kırımoğlu bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan setelah menghadiri Kongres Krimea Dunia Kedua, yang diselenggarakan di Ankara dari 31 Juli sampai 2 Agustus.
“Sayangnya sepanjang sejarah, hak rakyat Tatar Krimea untuk hidup bermartabat di tanah air mereka sendiri telah dirusak oleh deportasi kolektif dan represi. Hari ini kita menyaksikan aneksasi ilegal Krimea dan kejadian lainnya yang patut disesalkan,” kata Presiden Turki Recep Erdogan setelah bertemu dengan pemimpin Tatar Krimea dalam akhir pekan
Selama pertemuan itu, Tatar Krimea juga menyerukan semua langkah yang diperlukan, untuk membawa kembali Krimea ke Ukraina, berikut pengambilalihan semenanjung itu yang dianeksasi oleh Rusia tahun lalu. Tatar Krimea sebelumnya telah terlibat dalam pertempuran melawan Rusia selama aksi saling serang dan tembak-menembak di sepanjang perbatasan Rusia-Ukraina.
Kırımoğlu mengatakan bahwa sebuah Republik Tatar Krimea akan dibentuk. Dia juga menyerukan kepada orang-orang Krimea untuk berperan aktif dalam politik Ukraina. Dia menyatakan harapannya terkait dengan tawaran ini.
Batalion Muslim itu merupakan bagian dari hubungan yang berkembang antara Tatar Krimea dan Ukraina dan akan melaporkan kepada Departemen Pertahanan Ukraina, kata Kırımoğlu.
Tatar Krimea merupakan etnis Turki dan kelompok minoritas Muslim yang telah menghadapi puluhan tahun penindasan agama dan politik di bawah kekuasaan Rusia.
Diperkirakan 10.000 Tatar Krimea telah meninggalkan Krimea sejak aneksasi Rusia pada Maret 2014. Ada sekitar 300.000 Tatar Krimea yang masih tinggal di Krimea.
(ameera/arrahmah.com)