JAKARTA (Arrahmah.com) – Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar akan membangun museum peradaban Islam. Hal ini sebagai upaya memelihara peninggalan Islam di daerah Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Ini adalah sebuah ide besar dan Alquran sama sekali mendukung setiap upaya yang dilakukan dalam rangka memelihara peninggalan lama. Apalagi, museum tersebut nanti juga sebagai media pembelajaran sekaligus tempat rekreasi bagi generasi muda,” ujar Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Dr HA Qadir Gassing HT MS.
Menurutnya, penerus bangsa harus mafhum akan sejarah. Dengan begitu, mereka tidak kehilangan jati diri sebagai bangsa yang berbudaya dan bermartabat.
Demi perkembangan peradaban tersebut, pembangunan museum itu segera direalisasikan. Apalagi, umat Islam sejak dahulu telah memegang peranan penting di dalam perkembangan peradaban, memegang kekuatan politik, dan telah berjasa dalam perjuangan di Sulsel.
“Pada awalnya direncanakan pembangunan dua museum, yaitu Museum Sulawesi Selatan dan Museum Quran Hadis. Tetapi dalam perjalanannya dirumuskan membangun satu museum saja, yaitu Museum Peradaban Islam Sulawesi Selatan,” ungkapnya.
Sebagai langkah awal pewujudan ide tersebut, UIN menggelar kegiatan sarasehan untuk mendengar pendapat para ahli terkait pembangunan museum tersebut dengan narasumber. Mereka di antaranya pakar tafsir Alquran Quraish Shihab, pakar hadis yang juga mantan Menteri Agama Said Agil Husin Al-Munawwar, sejarawan Anhar Gonggong, dan perwakilan Permuseuman Nasional Yuni Astuti Ibrahim.
Dalam kesempatan itu, Quraish Shihab mengungkapkan dukungannya. Menurut Quraish, rencana membangun museum adalah sebuah ide besar yang harus didukung. Untuk membangun sebuah museum, yang perlu disiapkan adalah sumber daya manusia.
“Beliau juga memberikan berbagai masukan terkait pembangunan museum peradaban Sulsel ini. Seperti dengan meminta qari-qariah internasional dari Sulsel turut dilibatkan, misalnya Muhammadong. Sulsel kaya akan ulama, tulisan-tulisannya ini perlu dimunculkan,” ujarnya.(oz)
(bilal/arrahmah)