DUBAI (Arrahmah.com) – Sesama orang kafir wajib bersekongkol untuk memerangi umat Islam. Pameo itu nampaknya dipegang teguh oleh penguasa murtad Uni Emirat Arab, yang baru-baru ini mencabut izin tinggal ratusan warga muslim oposisi Suriah di Dubai.
Peristiwa ini dilaporkan oleh para aktivis oposisi Suriah yang diusir keluar dari Uni Emirat Arab karena aktif berdemonstrasi menentang rezim Syiah Nushairiyah Suriah di Dubai. Beberapa aktivis Suriah mencoba menegosiasikan ulang keputusan rezim UEA, namun rezim UEA tetap menolak pemberian izin tinggal bagi mereka.
Menimbang beratnya akibat deportasi ke Suriah, para aktivis Suriah di Dubai memilih pergi ke Mesir. Sementara itu Ahmad Ba’alusy, ketua Aliansi Revolusi Suriah di Alexandria, Mesir, menyatakan diri siap menampung mereka. “Kami membantu mereka dengan segala sarana, termasuk materi.” ujarnya kepada kantor berita AFP, Ahad (26/2/2012).
Sebanyak 2000 warga muslim Suriah di UEA menggelar aksi demonstrasi mengutuk pembantaian di Homsh dan wilayah Suriah lainnya pada tanggal 10 Februari yang lalu. Aksi demonstrasi digelar di depan gedung Konsulat Jendral Suriah di Dubai.
Para aktivis oposisi Suriah melaporkan bahwa pemerintah UEA memberi mereka tenggang waktu sepuluh hari untuk meninggalkan UEA. Paspor mereka dan surat-surat penting lainnya ditahan oleh pemerintah UEA dan hanya akan diserahkan kembali pada hari keluarnya mereka dari UEA.
(muhib al-majdi/arrahmah.com)