JAKARTA (Arrahmah.com) – Uni Emirat Arab (UEA) kian lantang menyuarakan tuntutannya kepada Research In Motion (RIM) untuk diberikan izin khusus mengakses data yang sudah terenkripsi di sistem BlackBerry. Sebab, pihak kepolisian di negara Timur Tengah itu mengaku khawatir jika BlackBerry jadi alat mata-mata Israel.
Kepala Kepolisian Dubai, Dahi Khalfan Tamim mengatakan, kekhawatiran ini mengemuka setelah melihat negara-negara mana saja yang biasa menyokong Israel.
Meski BlackBerry bukan dari Israel, namun Tamim meyakini bisa saja negara zionis tersebut mendapatkan informasi-informasi sensitif negara lain dari sekutunya seperti Amerika Serikat dan Inggris.
Seperti yang dilansir Cellular News, Senin (6/9/2010), UEA sendiri telah memberi tenggat waktu bagi RIM hingga 11 Oktober 2010 untuk merealisasikan tuntutannya tersebut. Jika RIM masih ngeyel, UEA mengancam untuk memblokir layanan email, messaging dan browsing BlackBerry.
Permintaan pembukaan akses data tersebut menurut UEA sangat penting. Pasalnya, selain memiliki 500 ribu pengguna BlackBerry lokal, UEA juga mengklaim menjadi tempat strategis bagi para pebisnis dan kunjungan para turis yang tidak bisa terlepas dari layanan BlackBerry.
Negosiasi antara RIM dan UEA kini masih berjalan. Dan sepertinya keduanya masih belum mencapai titik temu. Dalam komentar terakhirnya, RIM masih berpegang teguh bahwa tidak akan membocorkan hasil diskusi dengan para regulator di 175 negara tempat mereka beroperasi.
Selain UEA, tuntutan serupa sebelumnya juga disuarakan India, Arab Saudi, Lebanon, dan tak terkecuali Indonesia. (detikinet/arrahmah.com)