ABU DHABI (Arrahmah.com) – Pemerintah Uni Emirat Arab mengubah nama sebuah masjid di Abu Dhabi dengan nama ibu Nabi Isa as, News Week melaporkan pada Kamis (15/6/2017).
Syaikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan, Pangeran Mahkota Abu Dhabi dan wakil komandan militer Emirat, mengatakan bahwa dia memerintahkan perubahan sebagai upaya untuk membangun jembatan dengan agama-agama lain.
Nama masjid yang berubah menjadi “Mariam, Umm Eisa” pada Rabu (14/6), akan “mengonsolidasikan ikatan kemanusiaan antara pengikut agama yang berbeda,” katanya, dikutip Gulf News
Pada bulan Februari 2016, Uni Emirat Arab membuka sebuah Kementerian Toleransi, di samping Kementerian Ketenteraman, untuk “mempromosikan toleransi sebagai nilai fundamental di masyarakat UEA,” Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, penguasa Dubai, mengatakan pada saat itu.
Menteri Toleransi Sheikha Lubna al-Qasimi mengatakan bahwa tindakan tersebut mencerminkan “kemanusiaan murni” Sheikh Mohammed dan menggambarkan citra terang tentang toleransi dan koeksistensi yang sesungguhnya di UAE, lapor kantor berita Emirat Khaleej Times.
Pendeta senior di gereja Anglikan terdekat St. Andrews mengatakan bahwa dia senang dengan penggantian nama tersebut. “Kami senang bahwa kami merayakan sesuatu yang menjadi kesamaan yang kami miliki antara kedua keyakinan kami,” kata Pendeta Canon Andrew Thompson kepada Gulf News.
“Maria, sebagai ibu Yesus, tentu saja merupakan sosok suci dan spesial di komunitas kami. Dia adalah wanita yang melambangkan ketaatan kepada Tuhan,” katanya.
“Kami berusaha untuk terus menumbuhkan pemahaman yang lebih dalam dengan tetangga kami, dan kami merayakannya bersama mereka nama baru masjid tersebut.”
Negara, yang baru berusia 45 tahun, telah mengalami perubahan pemerintah yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam beberapa tahun terakhir. Karena monarki terus mempromosikan keragaman dan toleransi di negaranya, maka pemerintah menangkap dan menahan pihak-pihak yang menentangnya.
Tahun ini, World Happiness Report menempatkan UAE di atas Brazil, Prancis dan Spanyol dalam hal kebahagiaan. Negara ini merupakan negara Arab dengan peringkat tertinggi setelah Israel. (althaf/arrahmah.com)