ADEN (Arrahmah.com) – Uni Emirat Arab (UEA) menyiksa tahanan Yaman di 18 penjara di Yaman, Associated Press mengungkapkan dalam laporannya.
Ratusan tahanan Yaman menjadi sasaran pelecehan seksual di Yaman selatan di mana UEA memfokuskan kebijakan luar negerinya di Yaman. Lima belas petugas UEA memerintahkan tahanan Yaman untuk menanggalkan pakaian dan berbaring untuk pemeriksaan rongga dubur, mengklaim mereka mencari ponsel selundupan. Tahanan Yaman yang melawan dipukuli sampai berdarah dan diancam dengan anjing yang menggonggong, lansir MEMO pada Rabu (20/6/2018).
Ratusan tahanan lain mengalami pelecehan seksual serupa pada 10 maret di penjara Beir Ahmed di Yaman selatan, Aden, menurut tujuh saksi yang berbicara kepada AP.
Meskipun banyak laporan dari kelompok hak asasi manusia yang merinci pelecehan di Yaman, juru bicara Pentagon mengklaim: “Pasukan AS diminta untuk melaporkan tuduhan yang dapat dipercaya mengenai penyiksaan tahanan. Kami telah menerima bahwa tidak ada dugaan yang dapat dipercaya yang akan memperkuat dugaan yang diajukan dalam pertanyaan Anda.”
Para pejabat AS telah mengakui bahwa pasukan Amerika menerima informasi intelijen dari UEA dan telah berpartisipasi dalam interogasi di Yaman.
Para saksi mata mengatakan kepada AP bahwa penjaga Yaman yang bekerja di bawah arahan perwira UEA menggunakan berbagai metode penyiksaan dan penghinaan seksual. Para tahanan diperkosa sementara penjaga lain merekam pelecehan di ponsel mereka. Alat kelamin tahanan disengat listrik dan batu digantung di buah zakarnya dan yang lainnya dilecehkan di tiang kayu dan baja.
“Mereka menelanjangi Anda, lalu mengikat tangan ke tiang baja sehingga Anda terbuka lebar di depan mereka. Kemudian memulai sodomi,” ujar seorang ayah dari empat anak.
Para tahanan menyelundupkan surat dan gambar ke AP yang menggambarkan pelecehan seksual.
Gambar-gambar itu menunjukkan seorang pria yang ditelanjangi, digantung dan diikat dengan rantai lalu disetrum listrik, seorang tahanan lain tergeletak di lantai dikelilingi oleh anjing-angjing yang menggeram ketika beberapa orang menendangnya dan gambar mengenai perkosaan anal.
Dari lima penjara yang diungkap AP, empat di antaranya berada di Aden, Yaman selatan.
“Satu berada di pangkalan Buriqa, markas pasukan Emirat. Yang kedua di rumah Shallal Shaye, kepala keamanan Aden yang bersekutu erat dengan UEA dan yang ketiga di sebuah klub malam yang berubah menjadi penjara yang disebut Wadah. Yang keempat adalah di Beir Ahmed,” ujar laporan AP.
Personil AS terlihat di markas Buriqa, bersama dengan tentara bayaran Kolombia, menurut dua tahanan dan dua pejabat keamanan. Para tahanan tidak dapat mengatakan apakah orang Amerika, beberapa di antaranya memakai seragam militer, adalah anggota pemerintah AS atau tentara bayaran. (haninmazaya/arrahmah.com)