DAMASKUS (Arrahmah.id) — Pemimpin baru Suriah, Ahmad asy Syaraa, mengucapkan selamat kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump atas pelantikannya pada Senin (20/1/2025). Syaraa meyakini bahwa AS di bawah Trump akan mampu membawa perdamaian ke kawasan Timur Tengah.
“Kami meyakini bahwa dia (Trump) adalah pemimpin yang membawa perdamaian di Timur Tengah dan memulihkan stabilitas di kawasan,” demikian pernyataan pemerintahan Sharaa, seperti dilansir AFP (21/1/2025).
“Kami berharap dalam meningkatkan hubungan antara kedua negara berdasarkan dialog dan pemahaman,” imbuh pernyataan tersebut.
Kelompok perlawanan Suriah yang dipimpin Syaraa, Ha’iah Tahrir Syam (HTS), memimpin serangan yang menggulingkan rezim Bashar al Assad dari kekuasaan di Suriah pada 8 Desember tahun lalu.
Syaraa sebagai pemimpin baru sedang mencari dukungan finansial untuk membantu membangun kembali Suriah setelah lebih dari 13 tahun dilanda konflik yang memicu kehancuran.
Pemerintahan transisi Syarra telah melobi agar sanksi-sanksi yang dijatuhkan oleh negara-negara Barat terhadap Suriah pada era Assad untuk dicabut.
Namun sejumlah pemerintahan negara asing masih ragu-ragu untuk mengambil langkah itu dan membutuhkan waktu untuk melihat bagaimana pemerintahan baru Suriah menjalankan kekuasaan mereka
AS dan negara-negara Eropa, serta negara-negara tetangga Suriah, telah menekankan perlunya pemimpin baru negara itu untuk memerangi “terorisme dan ekstremisme”.
Pasukan Demokratik Suriah (SDF), yang didukung oleh Washington, mempelopori operasi militer yang mengusir kelompok militan Islamic State (ISIS) dari Suriah pada tahun 2019 lalu dan mengendalikan puluhan penjara serta kamp tempat ribuan tersangka militan dan keluarga mereka ditahan.
AS juga mempertahankan pasukannya di Suriah bagian utara sebagai bagian dari koalisi anti-jihadis. (hanoum/arrahmah.id)