(Arrahmah.com) – Tak hanya Mujahidin Somalia yang berduka atas kesyahidan Amir Harakah As-Syabab Al-Mujahidin, Al-Mukhtar Abi Az-Zubayr yang wafat pada Senin (1/9/2014) akibat serangan udara Amerika Serikat durjana. Tanzim Al-Qaeda Maghrib Islami (AQIM) pun merasa kehilangan salah seorang pemimpin Mujahidin Somalia teladannya. Berikut ucapan belasungkawa AQIM yang dapat kita ambil ibrah di dalamnya. Insyaa Allah.
TANZIM AL QAEDA DI MAGHRIB ISLAMI
BELASUNGKAWA ATAS KESYAHIDAN AMIR AL MUKHTAR ABI AZ ZUBAIR
Segala puji bagi Allah yang telah berfirman, “janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezki.”
Shalawat serta salam kepada tuannya para Rasul dan imamnya mujahidin, kepada keluarga dan para sahabat beliau yang berjihad di jalan Allah dengan sebenar-benarnya jihad hingga kematian mendatangi mereka. Beserta orang yang mengikuti dan menempuh jejak mereka hingga hari kiamat, amma ba’du;
Operasi salibis Amerika masih saja terus berlanjut di negeri-negeri islam, dan para putra umat masih terus menampakkan pengorbanan mereka yang paling mengagumkan, demi membela umat mereka. Mereka juga menjual darah mereka dengan harga yang murah di jalan Allah demi membela kaum muslimin yang tertindas. Pada hari ini kami menerima kabar tentang kesyahidan seorang pahlawan dari sekian banyak pahlawan islam, sekaligus seorang komandan dari sekian banyak komandan mujahidin yang terdepan.
Ia adalah sang komandan mujahid, Asy Syaikh Abu Az Zubair Al Mukhtar, Ketua Harakah Asy Syabab Al Mujahidin, yang terbunuh oleh pesawat Amerika berkat kerjasama dengan tangan-tangan pengkhianat lokal yang murtad. Sebelumnya saudara-saudara beliau para komandan dan pahlawan jihad lainnya juga telah terbunuh.
Beliau dibunuh setelah melakukan perjalanan panjang di medan jihad, dan mencurahkan tenaga serta berkorban di bawah panji tauhid, beliau tidaklah berubah, bahkan beliau terus bersabar dan meneguhkan langkah hingga bertemu dengan Rabbnya, maka kami mengira bahwa beliau adaah termasuk ke dalam golongan yang difirmankan oleh Allah sebagai berikut: “di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; Maka di antara mereka ada yang gugur. dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu dan mereka tidak merobah (janjinya)” [Al Ahzab: 23].
Beliuau dibunuh ketika sedang memerangi salibis dan orang-orang murtad, membela orang-orang yang terzhalimi dan tertindas, dan menjunjung tinggi agama ini, beliau berpisah dengan kami setelah beliau bersama saudara-saudaranya meletakkan pondasi jihad di negeri dua hijrah (tanduk Afrika), yang murni aqidahnya dan dikawal dengan pedang serta diperkuat oleh kitab.
Karenanya kami beserta siapa saja yang berjuang di medang juang Maghribi, ingin menghibur diri kami dan saudara-saudara kami yang ada di Harakah Asy Syabab Al Mujahidin dan di seluruh front pertempuran. Sesungguhnya musibah ini sangatlah besar, karenanya hati ini pastilah bersedih dan mata ini pastilah menangis, namun kami tidak berkata kecuali dengan perkataan yang diridhai oleh Rabb kami: “Inna Lillahi wa inna ilaihi rajiun, Allahumma ajirna fie mushibatina wakhluf lana khairan minhaa.” (Kita semua adalah milik Allah, dan kepadanyalah kita akan dikembalikan. Ya Allah, berilah kami pahala dalam musibah kami, dan berilah kami ganti yang lebih baik daripada milik-milik kami yang hilang dan rusak”.
Kami juga memohon kepada Allah agar menerima beliau di sisi-Nya sebagai sebagai syuhada’, meninggikan derajat beliau, menjadikan umat memberikan sebaik- baik penghargaan kepada beliau, dan menganugerahkan kesabaran dan ketabahan kepada keluarga dan saudara-saudara beliau.
Kepada saudara-saudara kami yang ada di Harakah Asy Syabab Al Mujahidin yang semoga selalu ditolong oleh Allah dan ditepatkan tembakan mereka, kami katakan:
Semoga Allah memperbanyak pahala kami dan kalian. Sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan panah ini, “tiap-tiap jiwa akan merasakan kematian”, dan bahwa bertambah dahsyatnya suatu cobaan menunjukkan bahwa fajar akan segera menyingsing, dan juga kegembiraan itu tidaklah dapat diraih kecuali setelah adanya perjuangan, maka janganlah bersikap panik, lemah dan lesu, lebih baik bersabar, “dan berapa banyaknya Nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar” [Ali Imran: 146].
Dan kepada musuh-musuh Allah, kami katakan:
Bergembiralah kalian dengan penganiayaan kalian, karena Nabi kami Shallallhu alaihi wa sallam telah memberikan kabar gembira kepada kami bahwa Allah akan senantiasa menjadikan dalam agama ini seseorang (pembaharu) yg akan Dia berdayagunakan untuk ketaatan kepada-Nya. [HR. Ahmad No.17119], kalian akan menyaksikan akibat dari kezhaliman dan kejahatan kalian terhadap umat islam, dan kalian akan menggigit jari-jari kalian karena penyesalan, dan kita berbicara tentang suatu hal yang akan kalian saksikan, bukan hanya kalian baca dan dengarkan, dan semoga itu sebentar lagi, karena para pemuda islam telah menghunuskan pedang mereka, telah mematahkan sarung pedang mereka dan telah mengenakan kain kafan mereka.
Sebagai penutup, kami katakan kepada umat islam:
Wahai umat kami yang mulia, sesungguhnya pohon agama yang benar ini tidaklah tumbuh dan berkembang kecuali jika disirami dengan darah orang-orang yang tulus, dan kemuliaan tidak akan dibangung kecuali di atas potongan tubuh orang-orang yang ikhlas, maka semoga Allah memperbanyak orang-orang seperti mereka di kalangan putra-putra kalian, yang mau untuk membela agama ini. Maka jagalah hak-hak mereka sebagaimana mereka menjaga hak-hakmu (umat), karena mereka lebih berhak untuk menjadi perwakilan darimu dan mengurusi urusanmu.
Kami juga berjanji kepadamu – wahai umat kami yang tercinta – bahwa sesungguhnya kamia kan terus berjalan di jalan kami hingga terwujudnya janji Allah, dan hingga kami bersuka cita dengan ditegakkan syariat Allah di seluruh negeri-negeri islam. Ketika itu kaum muslimin dapat menikmati agama mereka, karena timur dan barat tidak lagi menguasai mereka, “pada hari itu, orang-orang yang beriman bersuka cita”.
Ya Allah, ini adalah hamba-Mu Abu Zubair, beliau keluar untuk berhijrah di jalan-Mu dan membela agama-Mu, meninggikan panji-Mu, dan memerangi musuh-musuh-Mu.
Ya Allah, Janganlah Engkau menghalangi kami untuk tidak memperoleh pahalanya dan jangan sesatkan kami sepeninggalnya, janganlah Engkau firnah kami setelahnya, muliakanlah tempat kembalinya, tinggikanlah derajatnya, dan jadikanlah ia sebagai salah satu di antara orang-orang yang engkau firmankan: “dan orang-orang yang syahid pada jalan Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal mereka, Allah akan memberi pimpinan kepada mereka dan memperbaiki keadaan mereka, dan memasukkan mereka ke dalam jannah yang telah diperkenankanNya kepada mereka” [Muhammad: 4-6].
Cukuplah Allah sebagai pelindung kami, dan Ia adalah sebaik-baik pelindung. Akhir kata, segala puji bagi Allah rabb semesta alam, shalawat serta salam kepada Nabi kita Muhammad, dan kepada keluarga serta para sahabat beliau.
TANZHIM AL QAEDA DI MAGHRIB ISLAMI
YAYASAN MEDIA AL ANDALUS
Sabtu, 11 Dzul Qa’dah 1435 H – 6 September 2014
(adibahasan/muqawamah/arrahmah.com)