BANDUNG (Arrahmah.com) – Allah Maha membolak-balikkan hati telah memberi Bayu Ruben hidayah. Pria yang biasa disapa Uben itu kini mengaku sudah pensiun jadi penjahat. Pemeran ‘Kemod’ di sinetron ‘Preman Pensiun’ itu mengaku bertobat setelah bertemu terpidana “terorisme” Imam Samudera cs. Demikian lansir ALN dari Detik, Selasa (11/8/2015).
Uben menghuni Lapas Nusakambangan pada awal tahun 2000-an sampai tahun 2010. Awalnya dia menghuni Lapas Permisan. Namun karena tsunami, pria asli Bandung tersebut pindah ke Purwokerto berdampingan sel dengan Sumanto, mantan terpidana kasus pencurian jenasah yang dikenal karena memakan mayat itu.
Stres di Purwokerto akibat Sumanto, Uben akhirnya dipindahkan ke Lapas Batu, penjara super maximum security, bersama para terpidana kasus-kasus berat lainnya. Di sana, ada juga trio kasus bom Bali yang kini sudah gugur dieksekusi.
“Ya, sering kasih saya taushiah, pengarahan, dengan Ali Gufron dengan Amrozi itu. Ternyata ya sosok ‘teroris’ itu dampak baiknya buat saya ada,” terang Uben kepada Detik di sela-sela acara Halal bi Halalorganisasi kepemudaan (OKP) Brigez bersama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Ustadz Arifin Ilham, akhir pekan lalu.
Semenjak itu, Uben jadi rajin beribadah. Ia menyebut dirinya hijrah dengan belajar Al-Qur’an, kitab dan sejumlah hadits. Semua hal itu membuatnya jadi semakin sadar sudah berlumur dosa, sejak masih berusia remaja.
“Di situlah saya mempelajari ilmu Allah, Al-Qur’an. Sampai saya inget dosa saya ke orang tua, inget dosa-dosa saya dari yang besar sampai yang kecil,” terangnya.
Dalam acara itu, Uben terlihat khusyuk berdoa. Ia menjadikan semua aktivitasnya yang positif belakangan ini sebagai upaya taubat dan penebusan dosa.
Mantan preman jebolah geng Brigez itu juga punya anak didik yatim piatu di kawasan Pamijahan. Seiring dengan kesuksesannya, kini harapannya kini hanya satu: bisa mengumrahkan atau menghajikan orang tua.
“Saya kasih masukan ke ibu saya itu pelan-pelan. Bu, Brigez itu sudah begini begini. Kaya dulu ngebunuh, ngejambret, ibaratnya perang tawuran sekarang kami sudah jadi OKP, malahan dzikir bareng,” ujarnya.
Selain bertemu Imam Samudera cs, ada hal lain yang mendorong Uben bertaubat. Adiknya yang tak pernah berurusan dengan geng motor, tiba-tiba dibunuh karena balas dendam atas ulahnya. Uben merasa bersalah sejadi-jadinya.
“Karma yang saya rasakan saya kehilangan sosok adik saya, yang nggak tahu menahu permasalahan kakaknya, abangnya, sampai dia mati. Dia itu orang baik, Sholatnya juga rajin. Dia nggak pernah buat neko-neko, sampai dibantai sama musuh sampai meninggal. Padahal dia nggak tahu kalau abangnya itu yang punya masalah. Adik saya itu benar-benar orang rumahan lah, yang nggak pernah gaul sama sekali. Ya itulah karma. Oh, saya ingat saya pernah bunuh orang. Oh, adik juga dibunuh orang. Itu karmanya,” sesalnya. Baarakallahu fiik. (adibahasan/arrahmah.com)