JAKARTA (Arrahmah.id) – Pemerintah Singapura didesak untuk segera meminta maaf kepada Ustadz Abdul Somad (UAS) dan bangsa Indonesia usai menolak kedatangan penceramah kondang itu yang hendak berliburan bersama keluarganya
Desakan itu disampaikan langsung oleh aktivis Tionghoa, Lieus Sungkharisma, dalam video yang diunggah di kanal YouTube Lieus Sungkharisma Official berjudul “Lieus Sungkharisma: Saya Tionghoa – Buddha Soal Ust. Abdul Somad Ini Kedaulatan Bangsa” pada Senin (23/5).
Dalam video tersebut, Lieus menilai Singapura saat di bawah kepemimpinan Lee Kuan Yew maupun penerusnya Lee Hsien Loong luar biasa dan menjadi teladan.
“Orang mau dia bilang rasialis, dia berani taruh presidennya muslim. Tapi ini kok jadi begitu. Ini ada yang salah. Harusnya pemerintah Singapura memberikan izin bahkan ngajak keliling Ustaz Abdul Somad,” ujar Lieus dalam videonya.
“Kalau oleh pemerintah Singapura Ustadz Abdul Somad tuh dianggap radikal, harus ditunjukkan bahwa Singapura itu bisa rukun, bisa bersatu, bahkan presidennya dipilih beragama Islam. Saya beragama Buddha, mendukung Ustadz Abdul Somad itu bukan karena agama, tetapi ini mengenai harga diri bangsa kita,” sambungnya.
Menurut Lieus, jika sesama warga negara tidak memberikan solidaritas dengan melakukan sikap tegas dan keras terhadap tindakan yang dialami UAS, maka ke depan juga bisa terjadi kepada warga negara Indonesia lainnya.
“Ingat, Singapura, menurut catatan rakyat Indonesia, hanya hormat kepada para koruptor yang menyimpan uang di sana. Itu catat. Saya berharap pemerintah Singapura segera meminta maaf kepada Ustadz Abdul Somad dan bangsa Indonesia,” tegas Lieus.
Lieus juga menambahkan, tidak terlalu susah untuk memberi “pelajaran” kepada Singapura. Salah satunya adalah dengan tidak menginjakkan kaki di Singapura.
“Kita boikot, kita negeri yang besar, negeri yang kaya, enggak butuh ke Singapura pun enggak apa-apa. Saya punya risiko, Lee Kuan Yew, Lee Hsien Loong, saya nih Lee Hsien Loong. Walaupun kita satu marga, saya lebih membela warga negara Indonesia yang namanya Ustadz Abdul Somad, walaupun saya tidak pernah bertatap muka,” jelas Lieus.
“Catat warga Indonesia, saatnya sekarang, saatnya sekarang kita tunjukkan kita Indonesia rakyatnya bisa kompak dan menjaga harga diri bangsa,” pungkas Lieu. (rafa/arrahmah.id)