JAKARTA (Arrahmah.id) – Ulama kondang Ustadz Adi Hidayat (UAH) baru-baru ini mengungkapkan kekhawatirannya terhadap meningkatnya aktivitas judi online dan dampak buruknya terhadap masyarakat.
Dalam sebuah video yang diunggah ke YouTube, UAH mengingatkan kembali tentang bahaya yang ditimbulkan oleh judi online, yang telah UAH sampaikan delapan bulan sebelumnya, dan memperkuat pesan tersebut dengan mengaitkannya dengan nilai-nilai agama dan sosial.
Dalam pemaparannya, UAH menekankan bahwa judi online tidak hanya merupakan masalah individu tetapi juga memiliki efek domino yang merusak struktur sosial.
“Setan ingin menghadirkan permusuhan dan kebencian melalui judi, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan dalam hubungan keluarga, pertemanan, dan bahkan pada skala yang lebih luas,” ujar UAH, mengutip Surah Al-Ma’idah ayat 91.
نَّمَا يُرِيْدُ الشَّيْطٰنُ اَنْ يُّوْقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاۤءَ فِى الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللّٰهِ وَعَنِ الصَّلٰوةِ فَهَلْ اَنْتُمْ مُّنْتَهُوْنَ ٩١
innamâ yurîdusy-syaithânu ay yûqi‘a bainakumul-‘adâwata wal-baghdlâ’a fil-khamri wal-maisiri wa yashuddakum ‘an dzikrillâhi wa ‘anish-shalâti fa hal antum muntahûn
“Sesungguhnya setan hanya bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu melalui minuman keras dan judi serta (bermaksud) menghalangi kamu dari mengingat Allah dan (melaksanakan) salat, maka tidakkah kamu mau berhenti?” (Al-Ma’idah ayat 91)
Wakil Ketua I Majelis Tabligh PP Muhammadiyah juga menyinggung tentang respons pemerintah Indonesia yang telah membentuk Satuan Tugas untuk pemberantasan judi online.
Ini menunjukkan keseriusan dalam menangani masalah ini, namun UAH mengajak semua lapisan masyarakat untuk turut serta secara aktif dalam menghadapi masalah ini.
Direktur Quantum Akhyar Institute itu juga menggarisbawahi pentingnya edukasi dan pencegahan sebagai langkah awal untuk menghindari terjerumus dalam perilaku judi.
“Kita perlu membangun kesadaran di masyarakat bahwa terlibat dalam judi online berpotensi merusak hubungan dengan Allah dan mengurangi kualitas spiritual kita,” jelasnya.
Tausiah ini diharapkan dapat membangkitkan kesadaran baru dan mendorong masyarakat untuk mengambil tindakan yang tepat dalam mencegah penyebaran judi online.
Ustaz Adi mengakhiri pesannya dengan doa agar semua pihak dapat bersama-sama menjaga nilai-nilai kebaikan dan menghindari segala bentuk perilaku yang merugikan.
(ameera/arrahmah.id)